oleh

PT. Position Tetap Lakukan Aktifitas Ilegal Mining APH Tutup Mata, Presiden Prabowo Diminta Bertindak

-HEADLINE-94 Dilihat

Jakarta – Desakan terhadap pemerintah untuk menindak dugaan tambang ilegal PT Position di Halmahera Timur, Maluku Utara, terus bergulir dan semakin meluas. Suara kritik kini datang dari berbagai arah — mulai dari lembaga pengawas anggaran, aktivis HAM, hingga organisasi mahasiswa pascasarjana — yang menilai kasus ini mencerminkan tumpulnya hukum terhadap korporasi yang diduga memiliki backing kuat.Publik Tunggu Ketegasan Presiden

Baca Juga  Anggaran KONI Rp.58 M di RAPBD Malut 2026 Lebih Besar Dari RSUD Sofifi dan Pertanian Dikritik Tak Peka

Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky, menyatakan publik menunggu langkah nyata dari Presiden Prabowo Subianto untuk menegakkan komitmennya menutup tambang ilegal di seluruh Indonesia.

“Kata-kata harus diiringi tindakan. Bila PT Position benar melakukan tambang ilegal, tindak dong! Siapa pun pemiliknya, termasuk bila ada keterlibatan anak jenderal,” tegas Uchok, Selasa (23/9/2025).

Baca Juga  Pembahasan RAPBD Malut 2026 Tanpa Konsultasi Publik Disorot: “Prosesnya Tidak Sistematis dan Tak Peka”

Ia mengingatkan janji Presiden Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR 2025 untuk menutup 1.063 tambang ilegal yang beroperasi tanpa izin. Menurutnya, bila kasus PT Position dibiarkan, maka janji tersebut akan menjadi slogan kosong semata.

“Kalau negara kalah melawan tambang ilegal, berarti hukum kita sudah tumpul ke atas,” ujarnya tajam.

Formapas dan Aktivis Soroti Ketimpangan Hukum

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *