HEADLINEOPINIPOLITIK

Dr.H.Muhammad Kasuba dan Kepemimpinan Profetik

Sebuah catatan

IMG_5441
Kepemimpinan profetik atau kepemimpinan kenabian telah menjadi diskursus kepemimpinan demokrasi modern.Karakternya yang khas beririsan dengan kepemimpinan  demokratis yang pro rakya (amanah), jujur(siddik), cerdas dan profesional (fatonah) serta transparan (tabliq) menjadi pilihan dan role model kepemimpinan ditengah kegagalan model kepemimpinan modern yang cenderung materialis liberal-kapitalistik.

Pemimpin profetik umumnya cenderung ditandai oleh kualitas spiritual individu yakni sosok yang bertaqwa yang linear dengan kesalehan sosial atau kepedulian pada kehidupan rakyat.

Para pakar mendefinisikan beragam pengertian kepemimpinan profetik.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sekaligus Ketua PP Muhammadiyah, Muhadjir Effendy menjelaskan empat karakter kepemimpinan profetik atau kenabian.

Muhadjir menyebut bahwa kepemimpinan profetik adalah kepemimpinan yang menerapkan karakter kepemimpinan rasul atau para nabi terutama kepemimpinan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.

“Kepemimpinan profetik meneladani empat sifat wajib karakter utama Rasul yakni sidiq, amanah, tabligh, dan fatonah,” terang Muhadjir.

Pandangan Dr.H.Muhammad Kasuba Tentang Pemimpin Profetik

Dr.H.Muhammad Kasuba, MA., memaknai pemimpin profetik ditandai oleh ketaqwaan sang pemimpin.Pemimpin yang bertaqwa atau memiliki kesalehan pribadi otomatikli linier dengan kesalehan sosial.Dia peduli kepada rakyatnya sebagai manifestasi ibadah.

Beberapa kalangan menilai Konsep pemimpin profetik ini dijalankan H.Muhammad Kasuba kala memimpin Halmahera Selatan selama dua periode.

Banyak kalangan menilai, Kredibilitas H.Muhammad Kasuba sebagai pemimpin yang unik dengan nilai religuis.Politisi partai dakwah PKS ini dinilai menonjol sosok yang taqwa dan memanifestasikan nilai taqwa pada setiap prilaku kepemimpinanya.Dia peduli pada kehidupan rakyat.

Sebagai pemimpin yang religuis, sarat nilai-nilai kepemimpinan yang siddik, tabliq, amanah dan fatonah sangat berdanpak pada lingkungan pemerintah dan sosial kemasyarakatan.

Wajud kongkrit seperti insisiasi Perda Anti Miras, larangan praktek Prostitusi,  kebijakan dai kecamatan (tabliq), pemerintahan yang bersih dan berwibawa (siddik),kebijakan subsidi pendidikan dan kesehatan gratis (amanah), pemerintahan yang cerdas dan profesional (fatonah).

Bagi kandidat Gubernur Malut ini, Pemimpin bertaqwa akan mendatangkan berkah Allah yang ditandai dengan turunya rahmat Allah di bumi.

Ketika memimpin Hal-Sel, nuansa ini sangat kentara.Tak bisa dipungkiri, tambang rakyat batu Bacan misalnya, mengalami kejayaan di era Bupati H.Muhammad Kasuba. Namun kejayaan tambang batu Bacan ikut meredup seiring berakhirnya kepemimpinan Ketua BPW Indonesia Timur PKS DPP PKS ini.

”Ketika Ustadz MK memimpin Hal-Sel, segala kebaikan lahir diikuti  rahmat dan rezeki berlimpah baik di laut di darat dan muncul dari perut bumi”aku Samsul dan Mickhae, dua warga Hal-Sel ini.

Demikian tambang nikel di Obi mulai muncul dan eksis di era kepemimpinan Bupati H.Muhammad Kasuba sampai berjaya sekarang ini sebagai pabrik fosfor terbesar di dunia, bahan baku batrey.

”Pemimpin profetik senafas dengan pemimpin yang bertaqwa akan mengundang keberkahan Allah bagi rakyat dan negeri yang dipimpinnya”pungkas H.Muhammad Kasuba seperti dia sampaikan saat khutbah salat Ied di Mesjid Agung Kabupaten Halmahera Selatan(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *