oleh

Desa Kawasi, Antara Desa Tua Resisten dan International Vilage

-HEADLINE-913 Dilihat

Sejak beroperasinya HARITA nickel di wilayah desa Kawasi, kecamatan Obi, Saya mulai berimajinasi, kelak kemajuan HARITA nickel harus sejalan dengan perkembangan Desa Kawasi yang bertransformasi sebagai sebuah desa baru yang maju terintegrasi dengan air bersih, sanitasi, listrik, informasi dan pasar.

Kutipan diatas adalah pandangan imajiner H.Muhammad Kasuba, mantan Bupati Halmahera Selatan, kala dia mengambil kebijakan untuk investasi HARITA nickel di wilayah Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Kabupaten Hamahera Selatan, dengan segala konsekwensi hukum yang menyertainya.Bahwa Desa Kawasi harus ikut berkembang maju menyertai perkembangan industri tambang HARITA nickel.

Sapaan MK ini mengaku imajinasinya lahir dari sebuah pembelajaran pada banyak kasus dimana eksistensi perusahan tambang berbanding terbalik dengan kondisi kehidupan masyarakat lingkar tambang yang terkebelakang.Wilyah-wilayah desa yang kaya SDA tambang itu  ibarat terkena kutukan kekayaan tambang “ayam mati di lumbung padi” yakni kaya tambang tetapi miskin masyarakat dilingkar  tambangnya.

Oleh sumber lain media ini, Pengalaman eksplorasi tambang di pulau Gebe, di hal-teng, hal-tim dan  tambang di beberapa wilayah lainya di indonesia serta produksi tambang di berbagai belahan dunia merekomendasikan wajah kelam operasional pertambangan.

Baca Juga  Makayoa Kepulauan dan Nusantara, Ketika Ekonom Mukhtar Adam Bicara DOB Makayoa

Imajinasi itu diletakan H.Muhammad Kasuba sebagai guide atau petunjuk bagaimana ia harus memenjemen eksistensi HARITA nickel yang pro kepada Masyarakat desa Kawasi yang maju dan sejahtera.
“Lahirlah pembahasan dan kesepakatan relokasi ke Eco Vilage, desa Kawasi baru berstandar desa International seperti yang ada saat ini”ungkapnya.

Seiring waktu berjalan, memasuki dua dekade lebih eksistensi HARITA nickel di wilayah desa Kawasi, Obi, perkembangan perusahan industri hilir nickel terbesar di dunia itu memberikan danpak signifikan terhadap pembangunan desa dan kehidupan masyarakat desa Kawasi.Desa Kawasi Tua telah bertransformasi menjadi Ecovilage, desa berstandar International.

Memandang ke belakang, Kawasi sebelumnya adalah sebuah Desa yang kini dikenal warganya sebagai desa Tua, terletak di kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara adalah desa terpencil dan terkebelakang di Provinsi Maluku Utara.Desa Kawasi jauh dari akses layanan publik pendidikan, kesehatan dan kebijakan pembangunan yang memadai.Keterbelakangan mewarnai kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan warganya.

Baca Juga  DI DUGA BERPERAN GANDA SEBAGAI PENGUASA YANG PENGUSAHA, Muammil Sunan : Gubernur Sherly Hanya Omon-Omon

Seiring perkembangan yang ditandai dengan eksistensi perusahan pertambangan nickel di wilayah desa Kawasi, Tahun 2018: Desa Tertinggal berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) itu Saat ini Desa Berkembang berdasarkan metrik IDM.

Permukiman yang kumuh kini bak tersulap menjadi desa baru yang berstandar international vilage dengan listrik 24 jam, Puskesmas, dua sekolah, masjid, gereja, dan aula pertemuan umum, Pusat olahraga dengan gym dan lapangan tenis, Dermaga dengan kawasan ekonomi untuk mendukung ekspor.Sektor pertanian dan perikanan didukung oleh Harita Nickel : Pelatihan pertanian berkelanjutan di Salam Kawasi.

HARITA Nickel dengan sejumlah anak usahanya adalah pioner hilirisasi tambang sekaligus kemajuan daerah dan khususnya desa Kawasi.

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang mengoperasikan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Selain IUP Pertambangan, perusahaan sejak 2017 telah memiliki pabrik peleburan (smelter) nikel saprolit dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan sejak 2021 juga memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonit dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di wilayah operasional yang sama. Kedua fasilitas tersebut hadir untuk mendukung amanat hilirisasi dari pemerintah Indonesia.
Harita Nickel menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologi HPAL. Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, menjadi produk bernilai strategis berupa Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Dengan teknologi yang sama, MHP sebagai intermediate product telah berhasil diolah menjadi produk akhir berupa Nikel Sulfat (NiSo4) yang merupakan material inti pembuatan katoda sumber energi baru, yaitu baterai kendaraan listrik.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *