oleh

Dua Wajah Satu Badan Maluku Utara

-OPINI-200 Dilihat

Harga nikel, dalam 3 tahun terakhir terus menunjukan konsistensi untuk tumbuh, seiring dengan Gerakan harga saham industri pertambangan di minati investor global, para investor saling berebut, mencari akses dominan bagi investasi di sector tambang, terasa suasana seperti Cengkeh di masa Eropa menjajah Nusantara, semua negara di dunia melirik Maluku Utara, yang diatas setiap jengkal tanah Halmahera di penuhi tambang yang tak cukup dihitung dengan deretan kalkulator milik ence.

Baca Juga  Polisi umumkan alat Bukti. Langgar Peraturan Polri no 6 tahun 2019?

Wajah Kopra Yang Kusam di Para-Para Fufu Kelapa.

Pemberitaan kemiskinan, tidak pernah terlepas dari masyarakat yang menginvestasikan sumberdaya ekonominya pada sector ekonomi yang dideteksi oleh BPS, sebagai indicator kemajuan kegiatan ekonomi suatu wilayah, termasuk Maluku Utara, dalam 10 Tahun Terakhir, kemiskinan, nilai tukar petani, inflasi dan tingkat kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari Komoditi andalan Kopra, Cengkeh, Pala dan Ikan.

Wajah lesu om Kader yang bertetangga kebun dengan om Yonas di Bobotoka Malifut Halmahera Utara, bercerita tentang rencana investasi, dari hasil panen produksi kelapa, yang memanfaatkan mesin Produksi (Para-Para).

Baca Juga  Kaltim Gratiskan Kuliah, Kapan Jakarta?

Dengan sejumlah tenaga kerja gunakan, menurut om Yonas, angka investasinya sekitar 2,800 sampai dengan 3.200 rupiah biaya produksi, jika harga jual Kopra di Tobelo sebesar 3.500, margin laba 300 rupiah, akan sulit menutupi kebutuhan konsumsi menjelang Natal Desember 2022.

Om Yonas mengeluh, sambil bersandar di pohon kelapa, sambil menatap om Kader yang berdiri di samping Para-para, om Kader hanya mengusap wajah tua yang penuh keringat, om Yonas belum lagi biaya angkut ke Tobelo, margin laba yang diharapkan bakal turun lagi.

Baca Juga  Megawati dan Prabowo ajari Jokowi biar jujur.

Sialnya,  harga Beras, minyak goreng, beras apa lagi rokok naik semua, dampak dari kebijakan tarif BBM dan Cukai rokok di naikan pemerintah.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *