LABUHA – Sore itu, langit Labuha terlihat teduh. Di sela-sela kesibukan pemerintahan, Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba berbicara dengan tenang tentang hal yang baginya paling penting dalam memimpin: “Pemerintah harus hadir di setiap fase kehidupan rakyatnya, terutama ketika mereka berduka.”Kalimat sederhana itu menjadi cerminan dari visi kerakyatan Bassam Kasuba, seorang pemimpin muda yang mewarisi semangat pengabdian dari sang ayah, Dr. Muhammad Kasuba, Bupati pertama Halmahera Selatan. Sejak awal kepemimpinannya, Bassam berkomitmen melanjutkan warisan kebijakan pro-rakyat yang pernah dirintis ayahnya dua dekade lalu.
Salah satu wujud nyata komitmen itu adalah program santunan kematian bagi keluarga kurang mampu, yang mulai direalisasikan pada tahun 2025. Program ini bukan sekadar angka di atas kertas APBD, tetapi simbol kepedulian pemerintah terhadap rakyat kecil yang sedang menghadapi kehilangan.
“Pemerintah tidak boleh hanya hadir saat pesta, tetapi juga saat masyarakat berduka. Itulah makna pemerintahan yang berpihak pada rakyat,” ujar Bassam dengan tegas.
Program yang dikelola oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Pemkab Halmahera Selatan itu menyiapkan anggaran sebesar Rp1,5 miliar, dengan santunan Rp2 juta per keluarga duka yang disalurkan dalam bentuk bahan kebutuhan pokok. Sepanjang tahun ini, lebih dari 700 keluarga diperkirakan menerima manfaat dari program tersebut.
Kepala Bagian Kesra, Yudi Eka Prasetya, menuturkan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
















Komentar