Kebijakan Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) untuk menempatkan hilirisasi sektor perkebunan sebagai salah satu prioritas pembangunan patut diapresiasi. Langkah ini menunjukkan adanya pergeseran paradigma pembangunan ekonomi daerah—dari sekadar menjual komoditas mentah menjadi menciptakan nilai tambah melalui pengolahan dan industrialisasi.
Bupati Ubaid Yakub memahami betul bahwa ketergantungan pada penjualan bahan mentah hanya menghasilkan keuntungan jangka pendek dan minim kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebaliknya, hilirisasi membuka ruang yang lebih luas: produk lokal diolah, dikemas, dan dipasarkan dengan harga lebih tinggi, sementara petani memperoleh keuntungan yang lebih layak, dan daerah memperoleh tambahan PAD yang signifikan.
Komentar