oleh

CATATAN REDAKSI : Ketika Kampung Nelayan Gagal, Bassam-Helmi Bertaruh di Agromaritim

-Editorial-496 Dilihat

Dari Gagal ke Bangkit: Narasi Baru Pembangunan Daerah

Kita mungkin tak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa kegagalan mengakses program pusat menunjukkan adanya celah dalam tata kelola entah pada proses pengusulan, kelengkapan data, atau kesiapan desa. Namun, di saat yang sama, komitmen pemerintah daerah untuk berbenah patut diapresiasi.

Baca Juga  Bersinergi Itu Energi: Mengalir dari Ruang Kerja Dr.Rizal Marsaoly (Sekot) ke Ruang Publik

Lebih dari itu, pilihan untuk memperkuat program berbasis kemandirian seperti Agromaritim menunjukkan arah pembangunan yang mulai bergeser  dari ketergantungan pada pusat menuju pemanfaatan kekuatan lokal.

Jika benar dijalankan konsisten, Agromaritim bisa menjadi lokomotif baru bagi ekonomi Halsel lebih relevan, lebih partisipatif, dan lebih berkelanjutan.

Dan siapa tahu, dari kegagalan di Kampung Nelayan, Halmahera Selatan justru menemukan jalannya sendiri untuk menjadi pionir pembangunan maritim dan agrikultur berbasis kawasan di Maluku Utara.

Baca Juga  Editorial PU : Paradoks Maluku Utara “Ayam Mati di Lumbung Padi”

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *