Pembangunan infrastruktur jalan adalah salah satu prasyarat utama bagi percepatan pembangunan daerah, khususnya di wilayah yang sebelumnya terpencil dan terisolasi. Di Kabupaten Halmahera Selatan, komitmen Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba terlihat nyata melalui perhatian langsung terhadap proyek-proyek strategis seperti Jalan Lingkar Botang Lomang. Kunjungan Bupati pada 7 Agustus 2025 yang didampingi Kepala Dinas PUPR M. Idham Pora, sejumlah OPD, camat, serta kepala desa setempat bukan sekadar seremonial, melainkan wujud pengawasan untuk memastikan bahwa pembangunan berjalan sesuai rencana, standar teknis, dan berpihak kepada kepentingan rakyat.
Pertama, aksesibilitas sebagai pintu masuk pertumbuhan ekonomi. Jalan yang memadai menghubungkan desa-desa yang selama ini terisolasi dengan pusat-pusat pasar, pelabuhan, dan fasilitas publik. Proyek Jalan Lingkar Botang Lomang—sebagai prioritas yang ditargetkan selesai tahun ini—diharapkan menurunkan biaya dan waktu transportasi bagi petani, nelayan, dan pelaku usaha mikro. Dengan konektivitas yang lebih baik, hasil pertanian dan perikanan lebih mudah didistribusikan ke pasar yang lebih luas, sehingga membuka peluang peningkatan pendapatan dan diversifikasi ekonomi lokal. Sektor pariwisata lokal juga mendapat manfaat karena akses yang lebih lancar mendorong kunjungan wisatawan dan investasi terkait.
Kedua, penguatan pelayanan publik dan pemerataan pembangunan. Jalan yang baik memudahkan akses warga ke fasilitas kesehatan, pendidikan, administrasi pemerintahan, dan layanan darurat. Keterisolasian selama ini kerap menjadi penghambat anak-anak bersekolah secara reguler, pasien mengakses fasilitas kesehatan rujukan, serta penyelenggaraan program-program pemerintah. Dengan jaringan jalan yang terbangun, distribusi bantuan, program vaksinasi, dan respon bencana dapat dilakukan lebih cepat dan efektif—mengurangi kerentanan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
Komentar