PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||H.Thaib Armayin adalah Gubernur devinitif perdana provinsi Maluku Utara sekaligus Gubernur Malut periode ke dua.Dia juga salah satu tokoh central yang ikut melahirkan pemekaran provinsi Maluku utara.Banyak prestasi monumental yang diukir jebolan UGM ini baik dalam resolusi konflik horisontal yang melanda Malut maupun dalam pembangunan.H.Thaib Armayin oleh badan dunia PBB dinobatkan sebagai Bapak Perdamaian dan oleh rakyat Malut dijuluki sebagai Bapak Pembangunan Maluku utara.Ditengah menjalani masa pensiunnya diusia ke 80 tahun lebih itu, H.Thaib Armayin yang masih segar bugar itu rupanya mengikuti perkembangan Pilkada di Provinsi Maluku Utara.Bagaimana rakyat Malut memilih pemimpin yang mengabdi pada kepentingan kesejahteraan rakyat sekaligus memajukan Maluku utara adalah pandangan tokoh sesepuh Malut ini dalam menyoroti agenda Pilkada.
Dalam pandangannya tentang pemimpin ideal Maluku utara, H.Thaib Armayin memiliki dua kriteria dasar yakni pemimpin yang punya hati dan memahami falsafah keemimpinan negeri Kesultanan Moloku Kie Raha.
”Pertama, Pilihlah pemimpin yang punya hati, jangan memilih pemimpin yang hanya mengedepankan nafsu”tegasnya.
”Pemimpin yang menggunakan hatinya dalam memimpin, kepemimpinanya pasti beroreantasi pada Mensejahterakan rakyat sebaliknya pemimpin yang hanya hanya menggunakan nafsu sudah pasti hanya menggunakan kekuasaan untuk menumpuk kekayaan, memperkaya diri, keluarga dan kelompoknya”jelas H.Thaib Armayin.
“Ke dua, pemimpin Maluku utara harus sejalan dan seirama dengan spirit pemimpin dan kepemimpinan Maluku utara sebagai negeri kesultanan yang konsep kepemimpinannya didesain dan dipimpin pada aulia”jelasnya.
”Malut tidak bisa dipimpin asal pemimpin”tandasnya.
Komentar