oleh

HAPOLAS DAN FILOSOFI HIDUP ORANG MAKEAN

-OPINI-230 Dilihat

Hapolas hanya dikenal dalam peristiwa kematian, tidak untuk dalam peristiwa lain seperti perkawinan atau memperingati kelahiran maupun kegiatan lain yang sifatnya terencana. Sebab kematian adalah rahasia ilahi yang tidak satupun manusia bisa mengetahui atau memprediksi kapan terjadi. Karena kedatangannya tiba-tiba mengajarkan manusia untuk menghargai setiap momen yang dimiliki dan merangkul kehidupan dengan lebih penuh. Karena itu, penting untuk menjalani hidup dengan bijaksana, berusaha mencapai tujuan dan menjaga hubungan yang berarti, sehingga dapat meninggalkan warisan positif tanpa mengetahui kapan saat akhirnya akan tiba.
seorang ilmuan Pakistan yang bernama Marbum, menempatkan usia harapan hidup sebagai alat ukur panjang hidup manusia pada satu wilayah, tapi dirinya tidak sanggup memprediksi waktu kapan terjadinya kematian.

Baca Juga  Mengapa Pratikno cicing wae?

Budaya Hapolas yang telah berlangsung selama ratusan tahun di kalangan suku Makean Ngofakiaha ini, menjadi bukti kekuatan tradisi dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat. Keberlanjutan praktik ini menunjukkan rasa hormat terhadap leluhur dan budaya warisan, serta menegaskan pentingnya solidaritas dan persatuan dalam komunitas. Penghargaan terhadap tradisi seperti ini dapat menjadi contoh positif bagi masyarakat lain dalam mempertahankan warisan budaya mereka dan membangun hubungan sosial yang kuat.

Baca Juga  9 Strategi Politik Jokowi

Menariknya, kesadaran akan budaya Hapolas tetap hidup dan terpelihara di hati setiap orang Makean, tidak hanya yang berada di desa atau pulau Makean sebagai muasal budaya ini. Melainkan juga dipraktikkan oleh mereka yang tinggal di perantauan. Ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan emosional dengan akar budaya dan tradisi ini.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *