Kota Ternate, kota yang manarik perhatian sejak jaman klasik sampai era modern saat ini.Bukan saja di level lokal dan nasional, Kota di bawah kaki gunung Gamalama yang magis dan tersohor ini bahkan telah menarik perhatian dan minat masyarakat global sejak puluhan abad silam.
Diawal memasuki peradaban modern (disebut peradaban modern karena Ternate sudah memasuki percaturan politik perdagangan global rempah dunia di abad ke 10 Masehi)Kota kesultanan ini menarik khalayak global dari kekayaan rempahnya.
Bangsa-Bangsa Eropa mengarungi samudra ganas mengitari bumi hanya untuk mencari kota pulau kecil dengan luas keliling hanya 45 KM ini.Dari sini pulalah, politik kolonialisme dunia ikut disemai bangsa-bangsa Eropa.Sejarah Fernando de Magelhaens, pelaut ulung dari Spanyol yang tersohor itu bersemi di Kota ini.
Memasuki awal abad ke 18 di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Ternate tak kehilangan magnit nya.Perjuangan heroisme kemerdekaan digelorakan putra-putri terbaik dari Ternate.Sultan Khairun, Sultan Babullah adalah dua nama tersohor dari Ternate yang menggemparkan dunia.
Pasca kemerdekaan, Ternate tak kehilangan sumbangsih bagi negeri nya.
Suka atau tidak suka, Ternate sampai kini telah menjelma sebagai icon Maluku utara.
Bertasbih nya Kota Ternate sebagai icon ini tak lepas dari sejarah juga sentuhan para pemimpin mulai dari Bupati Malut Yakub Mansyur dengan Stadion Gelora Kie Raha, Pasar Gamalama, Bioskop Istana dan Bisokop Benteng, lanjut Walikota Adimiatratif H.Thaib Armayin dengan jargon Ternte Majang nya, kemudian kian tersohor di era Walikota Syamsir, dilanjutkan oleh Walikota Burhan Abdurahman dan kini diretas lebih modern, egaliter, humanis dan pruralis oleh Walikota M.Tauhid Soleman.
Sebagai orang timur yang sarat nilai religuis dan berbudaya, penghargaan wajib kita sematkan pada para pemimpin-pemimpin kota Ternte ini.
Catatan sederhana ini bukan sebagai kritik tetapi sekedar menstimulasi jiwa dan fikir kita kembali bahwa para tokoh dan pemimpin yang telah memberi sumbangsih besar melanjutkan legacy peradaban dunia klasik dan modern ini tidak sampai pupus oleh interes politik semata.
Spirit para pemimpin-Pemimpin Kota Ternate hari ini dan kedepan terus mempertahankan eksistensi Kota Ternate yang miskin SDA ini tetap menjadi kota tujuan hunian yang nyaman baik warga se malut maupun Nusantara.
Layaknya New York di AS, Ternate tetap eksis sebagai pusat perbankan, perdagangan, bisnis, pendidikan, kesehatan dan kota hiburan ditengah gempuran kemajuan 9 daerah-daerah se Maluku utara yang kaya SDA harus tetap kita dukung semangat dan komitmen mereka.
Komentar