oleh

UNSAN: Kampus di Negeri SARUMA yang Meneguhkan Identitas Halmahera Selatan

Oleh: Dapur Redaksi PIKIRAN UMMAT

Di sebuah pagi ketika matahari memantulkan kilau keemasan, tampak rombongan mahasiswa bergerak menuju dermaga kecil. Bukan untuk berlibur, melainkan untuk melakukan pelatihan teknologi penangkapan ramah lingkungan bagi kelompok nelayan setempat. Pemandangan itu kini bukan hal langka di Halmahera Selatan,  Universitas Nurul Hasan (UNSAN) telah menjadi denyut baru yang merangkai ilmu dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Baca Juga  Bupati Bassam Kasuba dan Agenda Besar Reformasi ASN di Halmahera Selatan

UNSAN, sebagai institusi pendidikan tinggi yang hadir di wilayah yang sarat potensi maritim dan pertanian ini, bermain peran lebih dari sekadar tempat belajar. Ia bertransformasi menjadi pusat inovasi lokal, ruang dialog budaya, dan motor penggerak ekonomi yang lambat laun meneguhkan eksistensi Kabupaten Halmahera Selatan di peta pembangunan regional.

Kampus sebagai jembatan antar-dunia
Di lorong-lorong kampus, wacana akademik bertemu dengan persoalan riil masyarakat.

Baca Juga  PKK Halmahera Selatan Sabet 7 Juara di HKG PKK Malut 2025: Rifa’at Al-Sa’adah Buktikan Perempuan Bisa Jadi Motor Pembangunan

Kurikulum yang dirancang menyesuaikan kebutuhan lokal  dari kelautan, perikanan, agroindustri, kehutanan, hukum dan pendidikan  hingga pariwisata berkelanjutan serta pendidikan vokasi pertambangan dan kelautan menghasilkan lulusan yang tak asing lagi dengan konteks rumahnya sendiri. Mahasiswa yang datang dari desa-desa pesisir justru memilih bertahan, menerapkan ilmu untuk memberdayakan komunitas, bukan sekadar mencari peluang di kota besar.

Baca Juga  Bupati Bassam Kasuba Berduka: Halmahera Selatan Kehilangan Pejabat Berintegritas Tinggi, Kadis Pertanian Sofyan Tomadehe Tutup Usia

“Ketika transfer ilmu dan teknologi tidak berhenti di ruang kelas, dampaknya terasa sampai ke pasar dan perahu nelayan,” ungkap seorang mahasiswa yang rutin menfasilitasi pelatihan vokasi. Program-program pengabdian masyarakat yang bersifat tematik dan berkelanjutan membuat hubungan kampus-komunitas semakin cair dan produktif.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *