Sebagai sebuah seruan publik, pernyataan itu juga meski menembus lintas ruang kekuasaan . Gagasan dengan retorika yang kuat mesti disambut pemangku kepentingan dengan rencana aksi konkret. Ajakan agar anak muda “lebih banyak lagi berperan dalam memajukan negara” ideal, memerlukan rincian: pengambil kebijakan harus membuat peta jalan yang difokuskan pada bidang yang diperlukan—bersentuhan dengan kaum muda seperti pendidikan, kewirausahaan, teknologi, lingkungan) dalam sebuah gerakan bersama melalui mekanisme kolaborasi antara pemerintah, DPR, dan komunitas pemuda, serta program yang mengukur dampak keterlibatan tersebut. Sayang, tanpa peta jalan yang jelas, semangat kebersamaan berisiko hanya menjadi slogan temporer pada saat perayaan.
Izzuddin telah menyerukan pesan yang amat berharga namun agar gagasan ini lebih operasional, perlu langkah-langkah konkret seperti: memperluas program kepemudaan berbasis kompetensi, dukungan anggaran untuk inisiatif kreatif anak muda di daerah terpencil (termasuk Maluku Utara), kolaborasi sekolah‑kampus‑industri untuk menyiapkan kapasitas baru, serta platform digital yang mengkonsolidasikan ide dan proyek generasi muda. Pendekatan lintas-sektor akan membantu menerjemahkan semangat nasionalis menjadi hasil nyata.
Komentar