Pertanyaan publik pun sederhana: Apakah gubernur masih memposisikan diri sebagai pengayom semua golongan atau hanya sibuk dengan panggung seremonial dan pencitraan belaka?
Krisis kepercayaan ini harus segera dijawab oleh Gubernur Sherly, bukan dengan joget atau senyum kamera, tetapi dengan langkah konkret di lapangan. Kehadiran fisik dan moral di tengah rakyat adalah bentuk tanggung jawab yang tidak bisa dinegosiasikan oleh seorang kepala daerah.
Komentar