“Apakah kita cuman hanya bisa *camhaho dan diskusi* tara masok2 akal dan tidak pernah bisa membangun diskursus perlawanan? Berapa banyak sudah hasil kekayaan Maluku Utara dikuras untuk membangun Jakarta dan masuk jadi pundi2 kekuasaan elit partai? Betapa bodoh dan menyebalkan jika kita hanya bisa diskusi, tanpa berani membuat perlawanan???”pungkasnya(***)
Mukhtar Adam dan Malik Ibrahim Dalam Diskursus Ketidakadilan SDA Maluku Utara

Komentar