oleh

Huru Hara di Nasdem Malut, Buruk Rupa Cermin Dibelah

-HEADLINE, POLITIK-189 Dilihat

Ah ! Tauhid Soleman mungkin menyela “ Jangan main asal tuding”.

Bagini logika akuntabilitas politiknya.Partai Nasdem secara struktural terdiri dari pengurus Kabupaten/Kota, pengurus Wilayah atau Provinsi dan Pengurus pusat yang dalam pemilu diwakili oleh Caleg DPR RI.

Pembagian struktural ini mengandung pengertian pembagian tugas dan tanggun jawab masing-masing.

DPC dan caleg DPRD Kabupaten/Kota bertugas meraih elektoral sabanyak- banyaknya guna bisa meraih kursi DPRD Kabupaten/Kota secara signifikan.

DPW Provinsi bersama caleg DPRD Provinsi  bertugas mencari suara sebanyak-banyaknya untuk meraih kursi DPRD Provinsi yang banyak dan DPP bersama caleg DPR RI bertugas mencari kursi DPR RI.

Baca Juga  LIRA Malut Desak Kapolda Tutup PETI di Malut

Dalam konteks logika ini maka Tauhid Soleman sebagai ketua DPC Partai Nasdem Kota Ternate telah sukses besar karena berhasil meraih 4 kursi, naik 100% atau 2 kursi dari pemilu sebelumnya dan berhasil meraih kursi ketua DPRD Kota Ternate.Lalu dosa kegagalan Tauhid Soleman ada dimana ?Tidakada bahkan Tauhid meraih banyak pahala yang dalam logika agama wajib masuk surga alias harus diapresiasi dan mendapat penghargaan dari partai Nasdem.

Lalu dosa politik siapa sehingga mendatangkan musibah politik ke partai Nasdem ? Ternyata dosa partai Nasdem provinsi Maluku utara ada di tangan ketua DPD Partai Nasdem Provinsi Maluku utara, Achmad Hatari sendiri.Apa dosanya ?

Baca Juga  Pro Kontra Pembentukan Pansus, Begini Tanggapan Pakar HTN UMY

Pertama, Achmad Hatari sebagai Ketua DPD Partai Nasdem tak mampu memenangkan partai Nasdem di pemilu DPRD Malut.Partai Nasdem bahkan meraih kursi yang sama dengan PKS dan Hanura yakni masing-masing meraih 5 kursi.Ini dosa Hatari sebagai ketua DPD Partai Nasdem Malut.

Ke dua, Achmad Hatari sebagai Ketua DPD Nasdem Malut dan  calon anggota DPR RI gagal meloloskan dirinya sebagai anggota DPR RI.

Dua aspek ini adalah potret nyata kegagalan Achmad Hatari sebagai Ketua Partai Nasdem Malut dan caleg DPR RI.Padahal dia punya banyak potensi namun tak bisa dikapitalisasi guna bisa mempersembahkan kemenangan bagi partai Nasdem.

Baca Juga  Arifin Saroa, Dibalik Bergening Desa Kawasi Terhadap Raksasa Tambang

Mengapa Achmad Hatari gagal sebagai pemimpinan partai dan caleg petahana DPR RI ?

Pertama, Achmad Hatari dinilai elitis.Selama memimpin DPD Partai Nasdem di Maluku utara, Achmad Hatari justru menghabiskan sebagian waktunya di Jakarta.Padahal, Nasdem sangat butuh dia lebih banyak bermanuver ke Daerah yang selain memperkuat soliditas pengurus juga bisa lebih dekat dengan rakyat terutama jelang pemilu.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *