oleh

Ardanan Salasa,Sosok Low Profile yang Menginspirasi : Meretas Jalan Panjang KUD Bobato [Part 52].

-OPINI-81 Dilihat

Lama,kami tak bersua.Nomor kontaknya yang saya simpan sejak lama,tak lagi nongol sejak berganti HP.Dan kemarin,kami bertemu di sebuah forum silaturrahmi yang di gagas yayasan Al Awwaliyah,untuk keluarga besar Topo di kelurahan Topo,Tidore,sebuah perkampungan di lereng kie matubu,yang kebetulan kakek saya dari garis bapak,Usman Rivai,adalah kepala kampung pertamanya di tahun 1950 hingga 1964.Ini kegiatan silaturrahmi yang ketiga dan saya baru sempat menghadirinya,di laksanakan setiap tahun di momentum lebaran sebagai media perekat dan pembangun kekuatan swadaya masyarakat Topo,yang di masa lalu,jeruk keproknya,sebutan populernya jeruk Topo,pernah di pesan pihak istana negara untuk para tamu di masa presiden Soeharto itu,dan bawang merahnya yang cukup fenomenal dan di gemari para ibu sebagai penyedap masakan favorit.Sosok yang saya hilang kontak tadi adalah Hi.Ardanan Salasa,SE,MM.Sosok ini,mungkin tak asing bagi masyarakat Maluku Utara,khususnya para pihak yang bersentuhan dengan urusan mengelola koperasi.Ya,beliau adalah inisiator,salah satu pendiri sekaligus cukup lama menakhodai KUD Bobato yang kesohor itu.

Baca Juga  Mengapa KPK belum periksa mantan anggota DPR: Ace, Herman, Ihsan dalam kasus Bansos?

Silaturrahmi yang di rangkai dengan sharing sassion yang di sambut antusias itu,haji Nan,demikian kami menyapanya,sedikit berkisah tentang awal berdirinya KUD Bobato.Punya prinsip dasarnya bahwa niat dan semangat dari yang sedikit itu jauh lebih baik untuk memulai dari pada yang banyak tapi komitmennya rendah,Ikatan Pelajar Topo [IPTO] di bentuk dengan beberapa temannya saat itu,di tahun 1978,kurang lebih 45 tahun lalu.Misinya,mendorong generasi Topo untuk harus bersekolah.Dan dengan tertatih-tatih,asrama mahasiswa di Ternate,di bangun.Di Ambon dan Manado,baru ada panitia pembangunannya.

Baca Juga  Dilaporkan Ke KPK, Jokowi Respon Dengan Senyum

Meski di sampaikan dengan bahasa yang sederhana,Hi Nan yang mantan birokrat di pemerintah kabupaten Halmahera barat ini,punya filosofi dan visi yang bisa di bilang terukur.Beliau mengurai contoh bahwa orang Batak bisa hebat sumber dayanya saat ini dan cukup di segani karena punya keberanian “keluar” dan meninggalkan pulau Samosir yang berada di tengah danau Toba,untuk dan atas nama “berhijrah”.Di Maluku Utara,beliau mencontohkan salah satu suku yang berani mengambil jalan sama karena kondisi alam di pulau yang di diami,tak cukup menyediakan peluang mereka berkembang.Konteksnya,orang Topo harus mulai berpikir untuk bertransformasi dari petani tradisional ke investasi pendidikan untuk generasi berikutnya.

Baca Juga  SHERLY TJOANDA ANTARA GOOD GOVERNANCE dan BISNIS INTERES

Menghadapi fakta beberapa jenis komoditas andalan masyarakat Topo yang mengalami kesulitan akses pasar seperti cengkih,pala,umbi-umbian,jagung,bawang merah dan jeruk,KUD Bobato berdiri pada 5 Maret 1994,di gawangi haji Nan sebagai ketuanya.Ada yang lucunya di sini,banyak warga tak bersedia jadi anggota.Teramat sulit mencari 25 orang sabagai anggota untuk syarat awal.Tetapi perlahan namun pasti,di bawah tangan dingin sosok ketua yang low profile ini,KUD Bobato melesat bagai panah lepas dari busurnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *