oleh

Ardanan Salasa,Sosok Low Profile yang Menginspirasi : Meretas Jalan Panjang KUD Bobato [Part 52].

-OPINI-128 Dilihat

Saat turut memberikan pikiran di forum tadi,saya memberi apresiasi lebih buat sosok haji Nan,meski beliau tidak sendirian,bahwa orang Topo beruntung punya warga bernama Ardanan Salasa,seseorang yang punya visi brilian sekaligus pekerja keras.45 tahun sejak visi IPTO di gaungkan di tahun 1978,berlanjut KUD Bobato dan di pertegas yayasan Al Awwaliyah,harkat masyarakat Topo benar-benar di perjuangkan,khususnya pembangunan ekonomi dan SDM.Sedikit banyak,geliat ekonomi di kota ini,di gerakan oleh warga Topo,saat ini.

Saya juga iseng mengungkap fakta SDM bahwa kita hingga saat ini,telah dan akan mengoleksi tenaga dokter berjumlah hampir 40 orang,baik yang telah selesai maupun yang sedang studi.Sebuah informasi untuk ukuran kampung,yang bikin moderator di forum ini terperanjat.Dia manyambung bahwa saya telah memberi forum ini pekerjaan tambahan,tidak sekedar perguruan tinggi yang di pikirkan tetapi juga rumah sakit.Dan di jeda saat makan,sang moderator,seorang ASN di kota Ternate ini berkhayal : kita bikin rumah sakit di lereng gunung ini.pasien yang jauh bisa di jemput dengan helikopter.Saya menyambungnya dengan khayalan yang tak kalah tinggi,tagline pelayanannya : cukup sebut alamat pasien,heli menjemputnya di teras rumah anda.suasana serentak jadi riuh.

Baca Juga  REVISI UU TNI BUKAN LEGITMASI DWI FUNGSI ABRI

Saya mengingat inspirasi kebaikan yang di kutip haji Ardanan Salasa,di akhir paparannya di forum tadi,yang begitu inspiratif : Ketika menamatkan pendidikan di SD,orang tua mencari uang,membeli bahan,memasak dan memberi kita makan.Ketika tamat SMP,orang tua mencari uang,membeli bahan,memasak dan kita yang manyantapnya sendiri.Ketika tamat SMA,orang tua memberi uang dan kitalah yang mencari makan sendiri.Ketika tamat S1,kitalah yang mencari uang,beli bahan,proses dan makan sendiri.Ketika selesai S2,kitalah yang mencari uang,beli bahan,memproses sendiri dan memberi makan keluarga.Dan ketika selesai dari S3,kita sudah di fase mencari uang sendiri,membeli bahan dan memprosesnya jadi makanan dan memberi juga makanan buat keluarga dan orang lain yang lebih luas.

Baca Juga  Catatan Pimred : SAYA TALIABU Menangi Pilkada Kabupaten Pulau Taliabu, Era Baru Atau Sama Saja Kah

Mencerna kalimat ini,saya membayangkan filosofi hidup seorang Ardanan Salasa,sosok di senja usia,yang begitu menginspirasi meski dengan ungkapan yang begitu sederhana.Dan kumandang adzan sang muadzin dari corong masjid dekat kediaman saya,menginterupsi “sejenak” kekaguman atas sosok low profile,sederhana dan menginspirasi ini.Semoga beliau senantiasa di karuniai usia yang panjang untuk tetap sehat dan menjadi sumber inspirasi dan motivasi lintas generasi,aamiin.Wallahua’lam.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *