Di komentar lain,ada apresiasi terhadap jasa sosok yang saya angkat itu,banyak.Dan dominan pertautannya adalah di Ternate,domisili beliau bersama keluarganya.Selebihnya,ada titip salam dari beberapa koleganya yang sempat membaca kiprah haji Nan ini.Saya sendiri sempat tak menduga situasi ini,meski sama-sama dari Topo,kami beda domisili dan ruang lingkup kiprah,juga berpaut usia yang agak jauh.Yang lucu pemred media ini,yang juga jauh terpaut usia dan lama domisili.Dia mengonfirmasi siapa sosok ini,saya memberinya sedikit informasi kiprah haji Nan,dan dia mahfum.
Saya memang merasakan bahwa sejauh ini,tulisan kolom saya part 52 yang mengangkat sosok punggawa KUD Bobato,Ardanan Salasa,mendapatkan respon yang lebih dari pembaca dari berbagai latar,khususnya tentang sosok dan tokoh.Menemukan “kriteria” sebagai sosok apalagi yang di tokohkan dalam tulisan ini,tentu bukan perkara gampang.Ada “syarat” yang harus di penuhi : dan sosok Hi Nan dalam pandangan saya,memenuhi syarat itu khususnya variabel kiprah sosial-kemasyarakatan beserta segala dampak ikutannya bagi kemaslahatan banyak orang,pekerja keras dan tak “hobi” di publikasi.Belum lagi subjektifitas penulis,harus benar-benar “mistar”,istilah teman saya untuk posisi dan sudut pandang,sedapatnya,lurus.
Ada kementar tadi dari salah satu anggota WAG bahwa haji Nan di masa itu adalah ketua panitia pembangunan sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam cabang Ternate.Dan infomasi ini baru saya tahu,meski sebagai pengurus KAHMI wilayah Maluku Utara saat ini,sesuatu yang melengkapi kekaguman saya atasnya.
Komentar