oleh

Nih, Pengkritik Pemda Hal-Tim Patut Tahu.

-HEADLINE-221 Dilihat

Bupati Ubaid hanya mawas diri dan menatap ke depan bahwa iven STQH adalah pembelajaran berharga ke depan.Menurut Ubaid, lewat perlombaan ini paling tidak telah menjadi pembelajaran berharga bagi peserta. Sehingga bagi dia, apapun hasilnya harus diterima.

Lengkapnya peserta dari Halmahera Timur dalam perlombaan ini, lanjut dia, patut disyukuri karena hal ini menjadi indikator bahwa peserta telah berusaha.

Baca Juga  Berkaca Kasus Halut, Ekonom Mukhtar Adam Warning “Mining Trap” Mengancam Sejumlah Daerah di Malut

“Juara bukan target, karena awal sambutan pembukaan itu saya sudah sampaikan jika tuan rumah ingin mempersembahkan yang terbaik dari sisi penyelenggaraan, bahkan jika dikehendaki mendapat juara maka itu juga bagian dari keinginan,” cetusnya.
Ubaid kata Yusup juga mengingatkan bahwa, hal-tim harus bertindak sebagai tuan rumah yang netral agar para juara STQ memang betul-betul sang juara karena akan mewakili Provinsi Maluku utara di iven STQN Nasional.

Baca Juga  Buntut Dugaan Penistaan Guru Tua Akhaerat, DMI dan Abna Malut Polisikan Fuad Pleret dan Gelar Aksi Protes

Ubaid mengakui bahwa, kafilah Halmahera Timur masih kalah jauh dengan kafilah kabupaten/kota lainnya. Ubaid memberi pesan postif pembelajaran bahwa Sudah tentu ini menjadi cambuk bagi Halmahera Timur agar bisa lebih berbenah dan lebih mempersiapkan diri.

“Tentu ini menjadi spirit buat kita, masyarakat, tokoh agama, kementrian agama, pemerintah daerah, bahwa apa yang dilakukan belum membawakan hasil yang baik. Karena persoalan keagamaan ini butuh sinergitas yang baik dari semua lembaga,” kata dia.
“Bukan sebaliknya memaksakan diri juara, mengatur iven mulia Islam ini menjadi tidak fair”pungkasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *