Saya bilang padanya,kalau begini situasinya maka jaringan tetap berbentuk kabel misalnya yang melewati,bahkan hingga cenderung mengganggu “wilayah udara” halaman rumah yang jadi hak kita maka kita berhak untuk komplain hingga meminta konpensasi.Berbeda dengan kadar fungsi sosial terhadap akses air bersih dan lampu penerangan PLN,misalnya.Jadi masing-masing kita punya kepentingan “bisnis”,tak elok saling komplain.simpel saja.
Sebagaimana di pemilihan calon anggota legislatif,kedekatan secara personal juga tak cukup menjamin akses anda terhadap pembagian kue pembangunan,misalnya.Satu-satunya cara adalah harus menjadi “penjamin” kemenangan yang lebih besar dan berbentuk kelompok.Makanya,suka atau tak suka,akses harus di bangun dengan kontribusi yang “signifikan”,tidak saja dengan secara personal atau orang per orang.
Penjual jasa telekomunikasi mungkin berhitung dengan potensi penggunanya,calon anggota legislatif juga berhitung dengan potensi suara yang mengakses keterpilihannya.Dan bocah di sekitar kediaman saya yang tak jauh berjarak dengan tower telekomunikasi tadi,mondar-mondir kesana-kemari hanya untuk mencari akses terhadap signal telepon dan internet dengan HP bututnya.Masing-masing “sibuk” dengan urusannya,urusan privat,bukan lagi publik.Bermodal “dekat” saja tak cukup,ini sudah murni berdagang.
Wallahua’lam.
Komentar