Oleh Redaksi
Di tengah tantangan pemerintahan daerah yang kian kompleks, Halmahera Selatan muncul sebagai contoh daerah yang berhasil menata ulang fondasi pemerintahannya dari akar paling bawah — desa dan kecamatan. Di balik arah kebijakan yang progresif ini berdiri dua sosok muda yang memimpin dengan visi jauh ke depan: Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba dan Wakil Bupati Helmi Umar Muchsin.
Langkah mereka baru-baru ini mendapat pengakuan nasional. Keduanya menerima Penghargaan Kartika Pamong Praja Muda serta dinobatkan sebagai Alumni Kehormatan IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), Sabtu (25/10/2025), di Jatinangor, Jawa Barat. Penghargaan yang diserahkan langsung oleh Rektor IPDN, Dr. Halilul Khairi, M.Si, itu bukan sekadar simbol prestasi, tetapi pengakuan atas keberanian Halmahera Selatan untuk berinovasi dalam reformasi birokrasi daerah.
Membangun dari Pinggiran: Filosofi Pemerintahan Halsel
Sejak awal masa kepemimpinan, Bassam Kasuba dan Helmi Umar Muchsin menyadari satu hal mendasar: kekuatan pemerintahan daerah bukan terletak di pusat kabupaten, melainkan di kecamatan dan desa. Di situlah denyut kehidupan masyarakat berputar dari pelayanan publik hingga pembangunan sosial ekonomi.
Melalui berbagai program penguatan kapasitas aparatur, pemerintah Halsel mendorong camat dan kepala desa menjadi leader di wilayahnya, bukan sekadar pelaksana administrasi.
“Kami ingin seluruh aparatur memahami esensi pelayanan publik: melayani dengan hati, bukan hanya menjalankan tugas. Karena dari desa yang kuat, pemerintahan daerah akan tumbuh kokoh,” ujar Wakil Bupati Helmi Umar Muchsin dengan nada tegas namun bersahaja.










Komentar