Ketika dunia berubah begitu cepat, teknologi menggeser cara belajar, generasi muda hidup dalam gelombang digital, dan tantangan sosial-ekonomi makin kompleks, pertanyaan penting muncul: bagaimana sekolah-sekolah di Ternate bisa melahirkan generasi unggul dan adaptif tanpa kehilangan akar budayanya?
Pertanyaan itu seolah menjadi arah visi besar Rizal Marsaoly, Sekretaris Daerah sekaligus Ketua PGRI Kota Ternate, yang kini menempatkan pendidikan sebagai poros pembangunan sumber daya manusia daerah.Workshop Pembelajaran Mendalam yang digelar PGRI Kota Ternate pekan ini bukan sekadar kegiatan peringatan HUT ke-80 PGRI. Ia adalah simbol kebangkitan gerakan pendidikan di tingkat lokal — bahwa transformasi pendidikan tidak bisa hanya bergantung pada kebijakan pusat, tetapi harus tumbuh dari kesadaran dan kolaborasi daerah.
Dalam pandangan Rizal, pendidikan tidak boleh diperlakukan sebagai urusan administratif semata. Ia adalah investasi sosial yang menentukan masa depan bangsa. Karena itu, peran guru, sekolah, dan pemerintah daerah harus berada dalam satu garis perjuangan: membangun sistem pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.
Komentar