JAKARTA, 10 Agustus—Suasana pelantikan enam Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) baru serta sejumlah pimpinan strategis TNI di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025), diwarnai momen tak biasa. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terlihat menghindari berjabat tangan dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Momen itu terjadi di sela acara yang dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto. Di antara tamu undangan VIP, AHY berdiri menyambut kehadiran Gibran. Namun, alih-alih membalas dengan salam, Gibran hanya berlalu sambil mengangguk singkat. Insiden ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan pengamat politik, wartawan, dan media sosial.
Pengamat politik Muslim Arbi menilai, gestur tersebut bukan sekadar sikap pribadi, melainkan bagian dari ketegangan politik yang lebih besar. Ia menyebutnya sebagai babak baru rivalitas Geng Solo—istilah yang merujuk pada lingkaran politik dekat figur-figur dari Solo, termasuk Gibran dan ayahnya, mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi)—dengan Geng Pacitan, yang diidentikkan dengan keluarga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Demokrat.
Komentar