TERNATE —Ketika tensi politik memuncak dan rakyat nyaris bentrok dalam aksi menolak Daerah Otonomi Baru (DOB) Sofifi pada Rabu, 23 Juli 2025, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, justru terlihat santai berjoget “caca” di sebuah hotel di Halmahera Tengah. Bahkan, sebelumnya ia terekam sedang bermain lompat tali bersama anak-anak dalam peringatan Hari Anak Nasional.
Pemandangan kontras ini memantik kritik tajam dari publik. Di tengah situasi genting di Sofifi—di mana massa aksi penolak dan pendukung DOB hampir saling serang—kepemimpinan dan kehadiran Gubernur justru nihil. Padahal, di saat krusial seperti itu, seorang Gubernur seharusnya berada di garda terdepan meredam ketegangan, bukan abai dengan alasan agenda seremonial.
Video amatir yang beredar menunjukkan massa dari arah Tidore terlibat insiden dengan warga Oba di Sofifi. Beberapa laporan menyebut adanya dugaan penyerangan rumah kepala desa hingga aksi kekerasan terhadap perempuan. Bentrokan nyaris pecah sebelum aparat keamanan berhasil melerai. Situasi makin runyam saat massa penolak DOB terlihat lari tunggang langgang ke laut dangkal dan menumpangi speed boat untuk menghindari amukan massa pendukung.
Komentar