oleh

Play Victim, Mendesain “Kebohongan”, Strategi Politik Ampuh Meraih Simpati

-HEADLINE-1197 Dilihat

“Perilaku playing victim memiliki kebiasaan memanipulasi orang lain untuk mendapatkan simpati dan perhatian.dr. Merry Dame Cristy Pane (2021)


Play Victim,
istilah yang telah dikenal luas terutama dalam dunia politik praktis.Umumnya dilakukan para politisi sebagai strategi meraup dukungan dan elektabilitas ditengah perasaan kehilangan simpati, karena strategi ini terbukti jitu dalam mendukang simpati publik.

Namun banyak kalangan menyesalkan penggunaan strategi play Victim dalam dunia politik karena mengaburkan substansi politik sebagai pertarungan gagasan kesejahteraan rakyat.Bukannya menjual gagasan malah menjual rasa korban palsu.

Menurut dr. Merry Dame Cristy Pane (2021) dalam halaman website alodok, awal mula playing victim dikatakan sebagai penyakit kejiwaan yaitu karena playing victim termasuk pada gangguan kepribadian narsistik. Perilaku playing victim memiliki kebiasaan memanipulasi orang lain untuk mendapatkan simpati dan perhatian.

Baca Juga  Bangga ! Putra Terbaik Bangsa Dari Malut, Letjen TNI M.Saleh Mustafa Jabat Wakasad.

Kalangan pakar paikolog mengklasifikasikan prilaku play Victim sebagai kepribadian narsistik, Gangguan kepibradian berupa merasa diri sangat penting.

Gangguan kepribadian narsistik lebih sering ditemukan pada pria. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi kemungkinan merupakan kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Gejalanya termasuk kebutuhan pujian yang berlebihan, mengabaikan perasaan orang lain, ketidakmampuan untuk menangani setiap kritik, dan perasaan adanya hak.

Di Indonesia yang dikenal dengan budaya timur yang kuat akan sikap permisif terhadap korban, play Victim paling efektif untuk meraih simpati publik.Pelaku play Victim dengan mudah mengelabui rakyat guna meraih simpati mereka secara tidak bermoral.Sebab play Victim sesungguhnya adalah prilaku kebohongan yang disengaja dibangun guna meraih simpati dan dukungan publik.

Baca Juga  Eks Ketua KNPI Bongkar Tabiat DPRD: Lemah, Tumburafo, dan Tak Punya Nyali!

Di Maluku Utara, strategi politik play Victim kerap dilakukan para politisi utamanya di agenda pemilu dan Pilkada.Kandidat yang merasa lemah dalam politik program dan tercecer secara elektabilitas politik menggunakan strategi ini untuk mendongkrat popularitas dan elektabilitasnya.Dalam beberapa kasus, strategi ini terbukti jitu, berhasil mengelabui rakyat dengan meraih peningkatan simpati dan dukungan publik.

Baca Juga  KRISIS RSUD CB: Gubernur Harus Bertindak, Copot dr. Alwia Sekarang Juga!

Playing victim ditandai dengan orang yang selalu berbicara negatif tentang dirinya sendiri dengan harapan orang lain akan merasa kasihan padanya. Contohnya, “segala sesuatu yang buruk selalu terjadi padaku”, “aku pantas untuk menerima hal buruk”, atau “tidak ada yang peduli dan sayang padaku”.Bahkan kematian bisa didesain sebagai play Victim apalagi dialiri dengan air mata buaya.

Agar sama-sama tidak terjebak, kapasitas analitik dan moral force sangat dibutuhkan.Islam telah memberi guide, saringlah setiap informasi yang diterima dengan baik baru merespon sehingga tidak terjebak dalam polarisasi play Victim.

Pengertian

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *