LP2D Gelar Deseminasi Aset Daerah Pemprov Malut.
Fadjri Sidik : potensi Asset produktif uang belum dikelola secara optimal, dan pola belanja pemerintah Provinsi yang memberikan dampak bagi pertumbuhan Asset daerah Neraca Pemerintah Daerah perlu digerakan lebih optimal lagi bagi upaya peningkatan kinerja ekonomi, menjaga stabilisasi harga untuk mengontrol inflasi daerah, mendorong pelayanan publik yang dapat menciptakan efisiensi ekonomi Maluku Utara.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Lembaga Penelitian Pembangunan Daerah Maluku Utara(LP2D) mengelar desiminasi hasil penelitian atas Tata Kelola Asset Produktif bertempat di Cafe & Resto SIDEGon Kampoeng Malanesia, Kel.Gambesi Kota Ternate.
Kegiatan dibuka langsung Sekda Provinsi Maluku Utara, Samsudin Kadir yang dihadiri oleh Assistensi II Setda Prov Maluku Utara, Karo Ekonomi Prov Maluku Utara, Sekretariat BPKAD Provinsi Maluku Utara, Para Kepala Bidang dan 12 SKPD pengelola Asset Daerah.
Sambutan Gubernur Provinsi Maluku Utara yang dibacakan oleh Sekda Maluku Utara, memberikan pesan agar pemanfaatan Asset makin ditingkatkan, melalui pemanfaatan Asset produktif bagi peningkatan layanan publik.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Sekda tantangan kedepan yang akan kita hadapi adalah bagaimana memanfaatkan seluruh Asset milik Pemerintah Provinsi, untuk meningkatkan kinerja ekonomi daerah, pelayanan Publik, dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
Oleh karena itu, sekda berharap Asset yang dikelola oleh SKPD agar dioptimalkan untuk memberi nilai tambah bagi perekonomian Maluku Utara, pelayanan publik dan kinerja fiskal dari sisi Pendapatan.
Pemaparan Hasil Penelitian yang disampaikan oleh Fajri Sidiq, SE.MSc. mengurai tentang potensi Asset produktif uang belum dikelola secara optimal, dan pola belanja pemerintah Provinsi yang memberikan dampak bagi pertumbuhan Asset daerah Neraca Pemerintah Daerah perlu digerakan lebih optimal lagi bagi upaya peningkatan kinerja ekonomi, menjaga stabilisasi harga untuk mengontrol inflasi daerah, mendorong pelayanan publik yang dapat menciptakan efisiensi ekonomi Maluku Utara.
Upaya itu berdasarkan hasil penelitian dilakukan melalui, pertama, Pemanfaatan Asset di sektor perikanan melalui pusat pelelangan ikan, agar di jadikan sebagai pusat penjualan dan distribusi untuk mengontrol kualitas ikan, dan menjaga stabilitas harga ikan di pasar.
Ke dua, Sektor pertanian Asset yang dikelola oleh pemerintah dan masyarakat, dengan jumlah peralatan yang memadai tetapi tidak didukung oleh pemeliharaan melalui bengkel perbaikan alat2 pertanian.
Ke tiga, Asset Gedung di Sofifi yang dapat dimanfaatkan sebagai pusat layanan distribusi barang dan jasa yang mampu mengerakkan perekonomian Sofifi sebagai ibukota Provinsi.
Ke empat, Mobil bus dinas perhubungan dapat dimanfaatkan untuk melayani distribusi barang2 konsumsi lintas Halmahera sebagai mobil barang yang melintasi setiap desa, untuk angkutan barang hasil Pertanian, perkebunan dan lain-lain dengan harga yang terjangkau.
Ke lima, Selain jenis Asset dibutuhkan perumusan bidang Asset di BPKAD agar dibentuk UPTD, yang bertugas pengelolaan asset daerah produktif
Selain itu menurut Fajri Sidiq, dibutuhkan penambahan Asset yang mampu menopang percepatan pembangunan Sofifi seperti, pertama, Pembangunan Hotel dan Mall, yang dapat mendorong kota Sofifi sebagai kota perdagangan dan kota pemerintahan, ditengah kelambatan sektor swasta membangun infrastruktur perdagangan, maka menjadi peluang bagi pemerintah daerah untuk memicu peningkatan sektor perdagangan
Ke dua, Pembangunan pusat pengudangan untuk menjaga mobilitas barang konsumsi yang terjaga, bagi pemenuhan konsumsi masyarakat.
Ke tiga, Pembangunan kawasan Industri penopang Sofifi sebagai ibukota di daerah bantalan kota seperti Sidangoli Halbar, Oba Selatan, Tikep, Gane Barat Halsel dan bobaneigo, Halbar dan Halut Sondo-sondi Hal-Tim Dan berbagai Asset yang dapat menopang pengembangan Sofifi sebagai ibukota uang melayani kebutuhan Maluku Utara(***)