oleh

DOB Ibukota Maluku Utara Masih Jalan di Tempat: Publik Gerah, Sofifi Masih Bayang-Bayang

-HEADLINE-1283 Dilihat

TERNATE — Dua dekade lebih sejak Maluku Utara dimekarkan, status ibu kota provinsi masih menggantung di udara. Sofifi, yang ditetapkan sebagai pusat pemerintahan, belum benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya. Sementara itu, dinamika dan polemik soal Daerah Otonomi Baru (DOB) terus berputar di ruang publik tanpa arah penyelesaian yang jelas.

Baca Juga  Rakyat Nyaris Saling Bunuh di Demo DOB Sofifi, Gubernur Sherly Asik Ba Caca dan Main Lompat Tali

Masyarakat, akademisi, dan pengamat sosial mulai bersuara keras. Mereka menilai pemerintah terjebak dalam status simbolis Sofifi, tanpa benar-benar menjadikannya pusat aktivitas pemerintahan yang konkret.

“Sofifi lebih banyak hidup di dokumen administratif ketimbang di realitas lapangan,” kritik Muslim Arbi, aktivis dan peneliti kebijakan publik.

“Selama fungsi-fungsi pelayanan publik dan sentralitas kegiatan pemerintahan masih lebih banyak di Ternate, maka penetapan Sofifi sebagai ibu kota hanyalah simbol kosong.”tukas dia.

Baca Juga  Mantan Ketua DPD KNPI Maluku Utara Kritik Survei yang Menobatkan Sherly Tjoanda sebagai “Gubernur Terbaik versi Anak Muda”

Jalan Rusak, Kantor Sepi, Pelayanan Tersebar
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa infrastruktur dasar di Sofifi masih jauh dari ideal. Jalan utama banyak yang rusak, transportasi publik minim, dan kantor-kantor pemerintahan sering kali kosong atau beroperasi tidak penuh.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *