oleh

Diduga HPH Milik Gubernur Sherly Memicu Banjir di Kota Bacan.WALHI Desak Investigasi

-HEADLINE-1577 Dilihat

LABUHA—Lawatan dinas Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda ke Kabupaten Halmahera Selatan Senin kemarin menuai pro kontra.Tidak saja memicu boikot media, Sherly Tjoanda juga disorot tajam soal kepemimilikan HPH di Pulau Bacan yang diduga menjadi pemicu banjir hebat yang melanda wilayah Bacan.Warga meminta HPH milik Gubernur Sherly dicabut sebagai bagian dari upaya pencegahan banjir secara komfrahensif.Wahana Lingkungan Hidup Atau WALHI Eksekutiv Daerah Maluku Utara memberikan tanggapan keras terhadap dugaan keterlibatan perusahan milik Gubernur Sherly dibalik banjir hal-sel.Ya, Warga nitizen di grup Faccebook INFO HAL-SEL menuntut ijin Hak Pengusahaan Hutan atau HPH milik Sherly Tjoanda seluas 80.000 hektar di wilayah Bacan.Konsesi HPH Sherly seluas itu ditenggarai menjadi penyebab banjir.

Baca Juga  Gibran Tak Mau Salami AHY, Muslim Arbi: Makin Panas Geng Solo Vs Geng Pacitan

“Boikot Serly pe berita berita dan cabut ijin HPH PT Bella Co 80 ribu hektar di Bacan yang membuat Bacan saat ini banjir Terus”tulis warga net atas nama Garda Jou ini.

Komentar Garda Jou ditimpali Iswanto Baharuddin.

“Gardu Jou bukannya ada penanaman pohon kembali??”tulis ia di kolom kementar pada grup yang sama.

WALHI Eksekutiv Daerah Maluku Utara mendesak pembentukan tim investigasi independen guna memastikan dugaan HPH berkontribusi terhadap bencana banjir yang melanda kota labuha dan sekitarnya.

Wahana Lingkungan Hidup atau WALHI Eksekutiv Daerah Maluku utara ijut mensinyalir bahwa  PT.Bella Berkat Anugerah, perusahan HPH warisan almarhum Benny Laos diduga kuat berada dibalik banjir hebat yang melanda kota labuha dan sekitarnya.

Baca Juga  Eks Ketua KNPI Bongkar Tabiat DPRD: Lemah, Tumburafo, dan Tak Punya Nyali!

Faisal Ratuela, Direktur Eksekutiv Daerah WALHI Maluku Utara mengungkapkan, Berdasarkan Peta IUPHHP, PT.Bella Berkat Anugerah atau PT.BBA diduga milik Gubernur Sherly Tjoanda berada di hulu sungai yang hilirnya di Kota Labuha, lokasi banjir dahsyat beberapa waktu lalu.

“Ada potensi deforestasi itu Saya baru cek pada lansiran kuning di peta IUP HHK salah satunya itu milik PT Bella Berkat Anugrah BBA yang ada di pulau Bacan, nah e itu berarti mengindikasikan kuat bahwa salah satu deforestasi yang menyebabkan banjir adalah pelepasan kawasan hutan di areal alam yang saat ini ijin PT.BBA (PT.Bella Berkat Anugerah)”ujar dia mengungkapkan.

Baca Juga  Sengkarut DOB Sofifi, H.Thaib Armaiyn, Mantan Gubernur Malut Siap Jadi Mediator.

Faisal menduga peran deforestasi PT.BBA di hulu sungai sehingga tak mampu menampung beban air yang semakin melimpah akibat deforestasi telah mengakibatkan banjir hebat melanda Kota Labuha dan sekitarnya.

“kami melihat bahwa curah hujan yang tinggi dengan debit air yang tinggi itu meluap didaerah hulu sungai itu tidak mampu menampung beban air yang cukup tinggi, nah salah satunya jika menampung beban yang cukup tinggi berarti ada aktivitas kawasan hutan setelah kami cek salah satunya IUP HHK yang ada di pulau Bacan itu yang berada di hulu e dimana hilirnya ada kota labuha itu adalah PT.Bella Berkat Anugerah, ini yang mau saya kase Clear”tandasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *