oleh

Terus Diserang Dari 4 Penjuru Mata Angin, RM : Saya Hanya Mengandalkan Naungan Dari langit Alam Gamalama.

-HEADLINE-2200 Dilihat

”Saya tidak punya uang sebagai alat rangkul, saya hanya punya karya di kota ternate yang sayangnya itu kurang menarik bagi para pemain politik”imbuh dia.

Iya, jika kita bicara uang sebagai kekuatan politik seorang Rizal Marsaoly boleh dikata dia punya apa kan tetapi jika kita bicara karya nyata untuk kemajuan kota ternate, siapa yang bisa menandingi dia selain nama-nama seperti Waikota Syamsir Andili, Walikiat Burhan Abdurahman dan Walikota Tauhid.

Baca Juga  Catatan Redaksi : Kisruh GKR, Pisau Bermata Dua — Antara Tata Kelola dan Warisan Sepakbola Maluku Utara

Rizal adalah birokrat profesional yang Berkarir di 3 era rezim kepemimpinan pemerintahan Kota Ternate.Sapaan karib lain Ical ini mulai ikut berkarya di pembangunan Kota Ternate sejak era Walikota H.Samsir “Ko Syam”Andili.Tenaga dan pikirannya terus didayagunakan di era Walikota H.Burhan Abdurahman selama 2 periode dan berlanjut di era Walikota Dr.M.Tauhid Soleman.

Dalam rentang waktu 27 tahun Berkarir aktif mulai dari pejabat eselon IV sampai Eselon II a yakni sebagai Sekot Ternate itu, karya nyata Rizal Marsaoly untuk kemajuan kota ternate tak terhitung lagi.

Baca Juga  Pertegas ! Rusmin Latara : Pernyataan Sikap & Klarifikasi Terkait Konten Video Saya

Seiring langkah berprestasi, banyak kalangan termasuk rakyat kota ternate yang angkat topi padanya namun tak pelak ada orang dan kelompok yang tak senang dan tak respek dengan prestasinya.Rizal Marsaoly adalah juara yang tak diinginkan lawan.

Soal kepentingan politik memang menjadikan Rizal Marsaoly sebagai lawan yang berbahaya.Olehnya upaya mendongkelnya adalah pilihan buruk namun menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang berkepentingan mengincar kursi no 01 Kota Ternate.

Baca Juga  Gagasan Unik Atasi Utang dan Krisis Ekonomi, Chandra Setiadji : Partisipasi Sukarela Orang Kaya

Bagi Rizal Marsaoly, politik praktis harus dibarengi dengan moral force atau kekuatan moral sehingga politik bisa mencapai tujuan kemaslahatan umat atau kemaslahatan rakyat.

”ya meskipun bagi saya politik dan moral harus berjalan seiring namun Saya juga menyadari  bahwa ada juga Orang yang menghalalkan segala cara mencapai tujuan politik yakni kekuasaan”imbuhnya(***)

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *