BANDUNG—Agenda kunjungan dinas Sherly Tjoanda, Gubernur Maluku Utara ke Provinsi Jawa Barat menemui Gubernur Dedi Mulyadi tengah menuai kontroversi luas di publik dengan isyu perjodohan.Tidak saja di Jawa barat dan Maluku utara, kontroversi perjodohan jadi viral secara nasional.Beberapa Media nasional ramai mengemas isyu ini.
Beberapa kalangan menyesalkan, agenda kunjungan dinas Gubernur Malut ke Jabar yang menguras anggaran daerah itu semestinya berdanpak positif bagi pembangunan daerah bukan menghasilkan isyu perjodohan dua kepala daerah yang tidak substansial.
Gubernur Sherly Disoal bukanya fokus pada manfaat dari agenda kunjungan yakni apa yang bisa memberikan danpak positif bagi pembangunan daerah dan rakyat malut namun seolah dengan sangaja tampil romantis sampai memantik isyu perjodohan.
Alih-alih, pertemuan dinas ke dua kepala daerah ini dinilai lebih pada branding untuk memblow up popularitas ke dua kepala daerah itu ketimbang manfaat untuk rakyat dan daerah.
”Kunjungan Gubernur Sherly menemui Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang menguras anggaran APBD Malut bukanya mencuatkan informasi yang manfaatnya apa dibalik kunjungan ke Jawa barat itu malah menghasilkan isyu viral perjodohan”ujar Muslim Arbi menanggapi.
”yang untung hanya Sherly dan Dedi Mulyadi saja yang semakin populer sebagai publik figur sementara rakyat dan daerah dapat apa kan”ujar Muslim Arbi geram.
Rahwan K.Suamba, Kepala Biro Adimistrasi Pimpinan Setdaprov Malut sekaligus juru bicara Pemprov yang dikomfirmasikan isyu ini tidak membalasnya.
Pesan Komfirmasi via nomor whatsaapnya “Ass jubir, ijin konfirmasi : terkait kunjungan dinas Gubernur malut ke jabat/jabat jdi/ jadi ramai dgn/dengan isyu perjodohan, perjalanan dinas kaya baronda batunangan sj/saja padahal lawatan ke Jabar itu mengurus kas daerah.
Apalagi Kunjungan ini dinilai tidak relevan dgn kondisi malut yg/yang Provinsi kepulauan sementara Jabar Provinsi daratan/continental.
Mhn tanggapan !”terlihat telah terbaca dengan code contreng dua biru namun tidak digubris.
Beberapa pihak mencurigai isyu ini By desain dengan konten perjodohan agar bisa viral guna mengerek popularitas Gubernur Sherly dan Gubernur Dedi Mulyadi semata dengan isyu murahan itu.
”Ini sengaja dibranding agar semakin viral sebagai publik figur, lumrah saja bagi politisi tetapi sayangnya memanfaatkan momentum kunjungan dinas yang dibiayai dengan uang rakyat ditengah krisis danpak kebijakan efesiensi itu tidak bijak”tukas dia.
”Apalagi Gubernur Sherly kan gemar mengumbar aksi-aksi rada-rada centil di tik tok”tandasnya.
”Ini yang publik sesalkan”sambung Iswan, narsum lainya.
Komentar