Ketiga, jika Rusia dan China terseret dalam perang Iran-Israel, ini sama artinya dengan perang dunia ketiga. Konsekuensinya: dunia akan tertata ulang. Dekonstruksi global akan terjadi setelah radiasi nuklir meluas penyebarannya akibat perang Iran-Israel yang menyeret Amerika dan Rusia-China. Tatanan politik, ekonomi hingga peradaban akan mengalami restrukturisasi.
Perang Iran-Israel tidak bisa dihindari. Israel tidak akan membiarkan Iran mengganggu rencana dominasinya di kawasan Timur Tengah dengan menguasai Palestina lebih dulu. Begitu juga sebaliknya, Iran tidak akan membiarkan Israel menjadi landasan bagi Negara Barat untuk mendominasi dan bahkan menguasai Timur Tengah. Iran dengan mental Persia-nya, terus membangun kekuatan melalui pegembangan alutsista dan membangun sekutu-sekutu di kawasan.
Bagi Iran dan Israel, upaya saling melenyapkan adalah harga mati. Bagi Iran, Israel adalah ancaman bagi Timur Tengah. Bagi Israel, Iran adalah satu-satunya penghalang atas rencana Israel. Dari sini, keduanya dipaksa oleh kepentingan yang berseberangan untuk saling berhadapan. Karena itu, perang adalah pilihan satu-satunya yang tidak bisa dihindari. Penentuan waktu dan eskalasi tak lebih hanya pilihan strategi.
Jika eskalasi tinggi, maka Amerika tidak bisa menghindari untuk terlibat, dan perang akan butuh waktu lama. Dalam kondisi yang merepotkan Israel plus Amerika, diantara opsi strategis dan prioritas yang dipilih Israel dan Amerika diantaranya adalah “membunuh” Ayatullah Khumaini. Ini cara paling murah. Dengan terbunuhnya Ayatullah Khumaini, Israel dan Amerika menganggap perang akan bisa diperpendek, disederhanakan dan diakhiri tanpa harus mengeluarkan cost besar yang berisiko dan resisten terhadap hubungan bilateral dengan negara-negara Timur Tengah. Ini juga untuk menghindari terseretnya negara-negara lain dalam perang Iran-Israel, khususnya negara-negara yang selama ini jadi musuh Amerika.
Jakarta, 21 Juni 2025
Artikel ini pas banget buat dibaca sambil diskusi bareng komunitas. Yuk gabung ke Kanal.id, seru banget!