“Wa’alaikumussalam ww
Sy hanya mengherankan betapa banyak masalah pembangunan, pemerintahan, dan pelayanan masyarakat yg harus diatasi di Maluku Utara tapi sebagai seorang gubernur yg harusnya peduli dgn problematika misalanya masalah lingkungan dan pencemaran yg mengancam masyarakat akibat operasional tambang tapi justru gubernur Sherly malah berselfi ria dgn gubernur Jabar”ujar mantan anggota DPRD ini.
Menurut H.Thaib Armayin, tugas utama pemimpin adalah menyelesaikan masalah rakyat agar mereka bisa hidup rakyat sejahtera, aman dan nyaman bukan sibuk membangun popularitas diri.
”Itu tugas pemimpin, Gubernur Sherly harus fokus pada tugas pokoknya sebagai Gubernur itu”tukasnya.
Dr.Saiful Ahmad, Pengamat Politik menanggapi viralnya kunjungan kerja Gubernur Serly ke Jawa Barat dan jalan bersama dengan Gubenur Jabar ketika di lapangan melahirkan spekulasi bahwa seorang Gubernur semestinya menjaga etika sebagai seorang Gubernur.
“Sudah saatnya membedakan diri. Dia bukan seorang Artis atau seorang Pembuat Konten di Media Sosial.Semestinya sebagai seorang tokoh publik harusnya menjaga etika dalam bekerja menggunakan pakaian dinas”tanggap dia.
Muslim mengingatkan Sherly bahwa dia bukan memimpin daerah sekuler yang bebas nilai sehingga ia bebas mengumbar prilaku layaknya pemimpin-pemimpin di negara barat yang bebas mengumbar sikap yang bertentangan dengan nilai-nilai ketimuran.
“Anda ( Sherly) bukan Gubernur di Provinsi sekuler yang bebas nilai ya jadi harus jaga adab”tukas beliau.
Direktur Gerakan Perubahan ini mengkhawatirkan sikap dan prilaku Gubernur Sherly berpotensi merusak tatanan sosial Moloku Kie Raha yang sarat akan nilai agamais yang beradab dan beretika.Sherly sebagai pemimpin dikhawatirkan menjadi panutan Generasi Milenial sebagai roll model kehidupan.
”Pertontonkan prilaku publik yang bebas nilai, sangat dekat saling sentuh bahu dengan laki-laki yang bukan muhrim, mengumbar suasana kasmaran yang akhirnya memantik isyu publik perjodohan. Artinya prilaku mereka ditanggapi publik secara romantis kan sampai dijodohkan.Patut kita kuatirkan sikap Sherly itu menjadi panutan dan roll model terutama bagi generasi Milenial seolah-olah sikap demikian sah-sah saja”imbuhnya.
Tokoh gerakan asal Maluku utara itu mengaku heran, mengapa kalangan ulama dan tokoh agama lainya seolah diam sementara para orang tua seolah asik saja menyaksikan putra-putri mereka menikmati vidio tik tok yang kurang etis secara agama dan adat istiadat itu.
Muslim Arbi menyatakan, ditengah perkembangan jaman yang ditandai dengan disrupsi teknologi informasi yang pada sisi lain telah mengancam moralitas rakyat, para pemimpin seperti Gubernur Sherly Tjoanda semestinya menampilkan sikap yang memperkuat tatanan nilai moralitas.
”Kan begitu mestinya sikap seorang pemimpin dimana bisa memberikan teladan yang memperkuat nilai moralitas”pungkasnya.
Komentar