JAKARTA—Mencuatnya kasus pertambangan nickel di kawasan wisata Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya mengundang atensi kritis Direktur Eksekutiv Indonesia Nickel Wacth Yusman Arifin, SH.
Menurut Yusman, kasus tambang di Raja Ampat Papua merupakan gejala gunung es dari kasus operasional pertambangan di Indonesia.Ia meneggarai bahwa Politik pertambangan Indonesia yang lebih pro investasi dan koruptif namun mengabaikan politik lingkungan hidup yang kuat merupakan penyebabnya.
“Kasus tambang nickel di Raja Ampat itu gunung es kasus pertambangan indonesia”ujar dia mengkritisi.
“Semua pertambangan pasti merusak lingkungan jika sistemnya lebih pro investasi dan kapitalisme namun mengabaikan komitmen lingkungan hidup yang sustanable”tandas dia.
Komentar