oleh

Catatan : Belajar Dari Kasus Penikaman di PT.IWIP, “Ketika Hidup Sampai Dipertaruhkan di Ujung Pisau”

-HEADLINE-1435 Dilihat

Sejumlah karyawan lainnya mencoba melerai, namun pelaku yang sementara memegang pisau mengancam. Pelaku kembali melakukan penusukan satu kali terhadap korban lalu melarikan diri dan menuju ke Ruang Panel Bag Penghapusan Debu 70 dan kemudian melakukan penikaman kedua terhadap Mr. Zhaq Xiang.

Setelah melakukan penikaman, pelaku melarikan diri ke Ternate. Pada Rabu (25/6) dinihari tadi, petugas kepolisian berhasil menangkapnya. Saat ini, pelaku sudah di bawa petugas ke Polres Halmahera Tengah.

Baca Juga  Menatap 2026: Ekonom Mukhtar Adam : Pemerintah Harus Siapkan APBN Ekspansif, Tangguh Hadapi Gejolak Global

Hingga berita ini ditayangkan, pihak perusahaan belum memberikan keterangan resmi. Sementara korban saat ini masih menjalani perawatan medis.

Kasus ini memberikan pembelajaran berharga bagi semua pihak baik perusahan dan karyawan.Salah satunya soal antara manajemen dan budaya yang berbeda harus menjadi perhatian serius bagi tata kelola manajemen perusahan yang lebih pruden.

Baca Juga  Eks Ketua KNPI Bongkar Tabiat DPRD: Lemah, Tumburafo, dan Tak Punya Nyali!

Soal lain yang tak kalah serius adalah lemahnya akses bagi organisasi perburuhan untuk membangun kesadaran hubungan industrial yang menguntungkan bagi karyawan dan perusahan serta sebagai media penyelesaian atau rekonsialisi yang lebih adil.

Pertama Faktor sefty Firs harus menjadi perhatian serius.Karyawan dilarang membawa senjata tajam yang bukan kebutuhan kerja di perusahan.

Baca Juga  Gubernur Sherly Koar-Koar Good Governances, Orang Mati dan Pensiunan Peserta Ukom

Kedua Perusahan harus membuka akses bagi penyelesaian masalah secara terbuka, akses yang terbuka menghadirkan proses pencarian keadilan yang ramah dan manusiawi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *