Seiring, Desa Kawasi, desa tertinggal dan terpencil nin jauh di bagian selatan Maluku utara ini terus mengalami perkembangan agregat.Desa Kawasi yang terkebelakang telah muncul sebagai desa terdepan secara pertumbuhan ekonomi.
Hilirisasi tambang nikel di Desa Kawasi, Pulau Obi, Maluku Utara, membawa dampak signifikan bagi masyarakat setempat. Berikut beberapa dampaknya:
Pertumbuhan Ekonom : Ekonomi desa meningkat dua kali lipat setelah adanya hilirisasi nikel. Jumlah toko melonjak dari 17 unit pada 2014 menjadi 152 unit pada 2024, dan restoran meningkat dari tidak ada menjadi 38 unit dalam periode yang sama.
Peningkatan Usaha Lokal : Banyak warga lokal membuka usaha untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang pesat, seperti warung makan dan toko kebutuhan sehari-hari. Sekitar 65 pemasok lokal mencatatkan omzet sekitar Rp11 miliar per bulan.
Pemberdayaan Masyarakat : Harita Nickel memberdayakan masyarakat melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan Unit Kewirausahaan Masyarakat (UNIKK). Tujuh UMKM binaan Harita berhasil mencatat omzet hingga Rp5 miliar per tahun.
Infrastruktur : Pembangunan infrastruktur seperti permukiman baru, fasilitas pengelolaan air limpasan tambang, dan kolam pengendapan meningkatkan kualitas hidup warga.
Tantangan : Namun, hilirisasi nikel juga menimbulkan tantangan seperti perubahan sosial, masalah lingkungan, dan ketimpangan sosial-ekonomi. Aktivitas tambang mengancam kelestarian lingkungan sekitar, dan kesenjangan ekonomi antara pekerja tambang dan penduduk lokal meningkat.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah dan perusahaan tambang seperti Harita Nickel telah berupaya meningkatkan kontribusi positif bagi masyarakat Desa Kawasi sambil mengatasi tantangan yang ada.
Komentar