Hari Pendidikan Nasionan tahun 2024 baru saja diperingati.Nyaris semua stackeholder memperingatinya secara seremonial tanpa refleksi.Rezim Pemerintah Jokowi juga nampak memaknai dengan ganti seragam sekolah dan penguatan merdeka belajar.
Problem pendidikan nasional hanya dimaknai secara insidentil padahal masalah pendidikan sesungguhnya luas, holistik terkait dengan politik pembangunan multi sektoral.
Apakah pemerintah telah melakukan evaluasi terhadap menurunnya partisipasi pendidikan ke perguruan tinggi terutama di kawasan Timur Sulawesi-Maluku dan Maluku utara yang menurun drastis ditengah lulusan SMU yang lebih tertarik masuk dunia kerja pertambangan ?
Kasus di Ambon Maluku dan Maluku utara merupakan contoh kasus paling gamblang tentang danpak tambang terhadap penurunan partisipasi masuk perguruan tinggi.Ditengah rezim pemerintah Jokowi yang hanya menghitung capaian jangka pendek penyerapan tenaga kerja nasional dan efek pertumbuhan ekonomi nasional dari kebijakan eksplorasi dan hilirisasi tambang, problem visioner yakni pendidikan sebagai investasi masa depan bangsa ini seolah diabaikan.
Problem dunia pendidikan dan pembangunan SDM anak bangsa yang berkualitas ini rupanya mendapat atensi serius Dr.H.Muhammad Kasuba.
Dalam kesempatan bincang santai dengan media ini dan advokad Yusman Arifin, SH di Hotel The Tavia, Cempaka Putih Jak-Pus baru-baru ini, Kandidat Calon Gubernur Maluku Utara, Dr.H.Muhammad Kasuba nampak gundah dan risau dengan masa depan pendidikan Maluku utara.Dia skeptis dengan SDM bangsa ditengah perkembangan pendidikan perguruan tinggi yang terdata menurun peminatnya ditengah boming mining terutama tambang nickel di Maluku utara satu dasawarsa terakhir.Bagi salah satu Ketua DPP PKS ini dan sebagian institusi dan tokoh bangsa lainya, pendidikan adalah masa depan Indonesia.
Harus ada langkah redesain terhadap sistem pendidikan secara holistik, terkait dengan bauran kebijakan Multy sektoral.Bagaimana boming tambang tidak sampai memutus mata rantai akses masuk perguruan tinggi adalah kuncinya.Tambang Yes, kuliah oke !
Sesungguhnya kerisauan terhadap potret pendidikan yang buram ini sudah menggejala dikalangan akademisi.Ekonom Unkhair Dr.Mukhtar Adam dalam beberapa kali pertemuan dengan saya juga pernah mengutarakan kegalauannya.Namun langkah kongkrit solutif belum dilakukan.
Inti permasalahanya adalah menurunya angka pertisipasi pendidikan ke perguruan tinggi.Data menunjukan, angka mahasiswa baru dari tahun ke tahun menurun drastis.
Komentar