oleh

Integritas “Cakar Bongkar”.

-OPINI-342 Dilihat

Banyak kawan-kawan anggota WAG ikut berkomentar miring atas prilakunya yang tiba-tiba tanpa ada angin dan hujan menyoal integritasnya.saya menanggapi postingan kawan atas berita ini dengan komentar singkat bahwa si tokoh begitu cepat “berubah” dan ternyata kelasnya tak lebih hanya setara “cakar bongkar”.

Mengapa saya lebih memilih menggunakan istilah cakar bongkar???begini analognya : istilah ini sering di lekatkan pada prilaku calon pembeli pakaian bekas yang sering di jual dan laik pakai.istilah lainnya,rombengan.konon itu adalah pakaian bekas di negara tertentu yang di beli dan di jual kembali.calon pembeli perlu untuk memilih dan memilah (mencakar dan membongkar) tumpukan pakaian tadi untuk mendapatkan yang di inginkan dan mungkin memiliki kualitas lebih baik.calon pembeli yang rajin “cakar” dan “bongkar” sering mendapati kualitas pakaian yang masih bagus dan berharga miring.

Baca Juga  Mukhtar Adam : Uang Seribu Rupiah Bergambar Panorama Pulau Tidore dan Maitara Simbol Ketimpangan Realitas Ekonomi

Nah,dalam benak saya,prilaku konsumen ini mirip prilaku tokoh tadi.konon menurut teman saya yang memposting berita itu,si tokoh ini baru saja mendapat “berkah” karena partainya baru saja lolos verifikasi untuk ikut pemilu.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed