Kebijakan fiskal nasional sedang bergerak menuju arah meritokrasi keuangan: siapa yang efisien, transparan, dan produktif, dia akan mendapat ruang fiskal lebih besar. Ini bukan soal besar kecilnya anggaran, tetapi soal kredibilitas dalam mengelola uang negara.
Gubernur Sherly masih punya waktu membuktikan, bahwa Maluku Utara bukan sekadar korban kebijakan pusat, tetapi daerah yang siap naik kelas dalam tata kelola fiskal modern. Karena dalam pemerintahan yang baik, setiap rupiah bukan hanya harus habis dibelanjakan tapi harus bernilai bagi rakyat !
Ko Us
Komentar