Di panggung politik dan ekonomi daerah, figur-figur muda yang mampu berpikir besar sambil tetap akrab dengan realitas lokal sangatlah dibutuhkan. Muhamad Iram Galela, Ketua Umum AMPP-TOGAMMOLOKA Provinsi Maluku Utara, muncul sebagai salah satu contoh tokoh muda yang pantas mendapat sorotan. Bukan sekadar karena keberaniannya menyatakan dukungan terbuka dalam dinamika Musyawarah Daerah HIPMI Maluku Utara, tetapi karena simbolisme perannya: jembatan antara semangat kewirausahaan generasi muda dan kebutuhan pembangunan daerah yang nyata.
Pertama, M.Iram Galela mewakili semangat aksi kolektif anak muda daerah. Dalam konteks ekonomi nasional yang mulai menunjukkan pemulihan dan peningkatan termasuk catatan pertumbuhan yang menggembirakan perhatian tidak boleh terpusat hanya di ibu kota. Pembangunan berkelanjutan harus berangkat dari daerah, di mana potensi lokal menunggu pengelolaan yang inovatif. Sikap Galela yang mendorong konsolidasi pengusaha muda lewat wadah HIPMI menandakan pemahaman bahwa perubahan memerlukan organisasi, jaringan, dan kerja bersama.
Kedua, keterlibatan tokoh-tokoh dengan pengalaman pemerintahan seperti Rio Christian Pawane yang didukung oleh M.Iram Galela menunjukkan strategi pragmatis: menggabungkan kapabilitas administratif dengan jiwa wirausaha. Hubungan antara pemimpin daerah dan pengusaha muda dapat membuka ruang investasi, meningkatkan akses pasar, serta mempercepat translasi ide menjadi proyek produktif. Di sinilah peran perantara seperti Galela menjadi penting: memastikan suara pengusaha muda tidak hanya didengar tetapi juga diakomodasi dalam kebijakan dan program pembangunan.
Namun, pengakuan atas peran simbolik saja tidaklah cukup. Jika Galela ingin benar-benar menjadi representasi efektif anak muda daerah, ada sejumlah tuntutan yang harus diemban. Integritas, transparansi dalam proses konsolidasi, dan keterbukaan terhadap kritik adalah prasyarat agar dukungan politik tidak berubah menjadi transaksional semata. Selain itu, upaya nyata dalam pengembangan kapasitas pelatihan manajemen, akses pembiayaan, dan fasilitasi pasar harus menjadi bagian dari agenda yang dikampanyekan dan diwujudkan.
Komentar