oleh

EDITORIA : SPSI Malut Kecam Premanisme PT. MAI: Mobil Warga Sagea Dirusak, Cermin Buram Industri Tambang Nasional

-Editorial-47 Dilihat

Gebe—Gelombang protes terhadap praktik brutal perusahaan tambang kembali menggema dari Maluku Utara. Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Provinsi Maluku Utara mengecam keras tindakan yang diduga dilakukan oleh PT. Mahakarya Abadi Indonesia (PT. MAI), perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Desa Sagea, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah.Pasalnya, pihak perusahaan dilaporkan merusak mobil pikap milik warga dengan alat berat ekskavator, usai warga mendatangi lokasi Jetty untuk mempertanyakan penggunaan tanah milik mereka yang dijadikan area bongkar muat material tambang tanpa kejelasan izin maupun kompensasi.

Baca Juga  Editorial: DPR dan Ujian Moralitas Politik di Tengah Wacana Pemakzulan Gibran

Tindakan yang terekam oleh sejumlah warga itu dinilai sebagai bentuk premanisme korporasi yang tak hanya melukai kepemilikan pribadi, tetapi juga harga diri masyarakat lokal.

“Kami mengecam keras tindakan seperti ini. PT. MAI bukan hanya melanggar etika sosial, tapi juga hukum pidana. Ini adalah bentuk intimidasi terhadap rakyat kecil yang menuntut haknya secara sah,” tegas Kasim Nurdin, Wakil Ketua SPSI Maluku Utara sekaligus putra daerah Sagea, Senin (13/10/2025).

Baca Juga  EDITORIAL — Komitmen TEKAD Halmahera Selatan: Momentum Strategis yang Harus Dikonversi menjadi Hasil Nyata

Kasim mendesak Kapolres Halmahera Tengah untuk segera bertindak dan memastikan pihak perusahaan mengganti kerugian warga serta memproses secara hukum pelaku perusakan tersebut. Ia memperingatkan, bila dalam waktu dekat tidak ada tindakan konkret, SPSI bersama pemuda lingkar tambang akan melakukan aksi konsolidasi besar-besaran dengan menutup paksa lokasi tambang PT. MAI.

“Kami tidak anti-investasi, tapi anti pada keserakahan dan arogansi perusahaan yang merampas hak rakyat,” ujar Kasim.

Baca Juga  Tajuk Editorial:Komitmen Pemimpin di Tengah Krisis Fiskal

Cermin Buram Dunia Tambang Indonesia

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *