Kehadiran seorang pemimpin sejati tidak hanya diukur dari kebijakan pembangunan fisik atau capaian ekonomi, melainkan juga dari kemampuannya menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat. Apa yang ditunjukkan Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba, saat memediasi perselisihan warga Desa Babang dan Desa Tawa, menjadi cermin kepemimpinan yang mengakar pada nilai-nilai budaya, kekeluargaan, dan cinta damai.
Dalam banyak kasus, konflik sosial sering kali berujung pada keretakan hubungan antarwarga, bahkan dapat memicu ketegangan berkepanjangan. Namun, dengan turun langsung mendengarkan aspirasi kedua pihak, Bassam berhasil menghadirkan suasana dialog yang jernih dan menyejukkan. Ia tidak sekadar hadir sebagai pejabat negara, melainkan sebagai penengah yang mampu menumbuhkan kembali rasa persaudaraan di antara warga.
Komentar