Jika dijalankan konsisten, eksposur di AOE 2025 berpotensi membuka jaringan bisnis, menarik investor, dan memperluas pasar produk Halmahera Selatan ke seluruh Indonesia hingga mancanegara. Namun tantangan yang harus diantisipasi meliputi ketahanan rantai pasok, standar mutu kontinu, sertifikasi produk (sertifikat halal, mutu, dan keamanan pangan), serta strategi pemasaran digital untuk menjangkau konsumen modern.
Rekomendasi agar upaya lebih maksimal
Pertama Pemda Hal-Sel melakui dinas terkait harus perkuat branding terpadu (Bacan — Rasa & Warisan”) untuk semua produk unggulan agar mudah dikenali di pasar nasional.
Kedua Lanjutkan bantuan pengemasan dengan pendekatan desain komersial dan information labeling yang memenuhi standar pasar modern.
Ketiga Fasilitasi sertifikasi produk (BPOM, SNI, halal) agar memasuki pasar ritel nasional menjadi lebih mudah.
Keempat Bangun kanal pemasaran digital dan kerja sama dengan e‑marketplace serta distributor nasional.
Kelima Kembangkan program pembinaan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas bahan baku, proses produksi, dan kapasitas wirausaha lokal.
Penutup
Partisipasi Halmahera Selatan pada Apkasi Otonomi Expo 2025 merupakan bukti kesiapan daerah untuk naik kelas ke panggung nasional. Peran Bupati Bassam Kasuba-Wabup Helmi Umar Muchsin, sebagai pemimpin daerah, menjadi pendorong utama baik dalam mengarahkan kebijakan, mengalokasikan dukungan, maupun memastikan pelaksanaan program yang mengedepankan kualitas dan keberlanjutan. Jika momentum ini dimaksimalkan dengan kebijakan lanjutan dan dukungan berkelanjutan, produk-produk khas Halmahera Selatan berpeluang tidak hanya dikenal luas, tetapi juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi lokal yang signifikan.(***)
Komentar