Ternate — A. Malik Ibrahim, Mantan Ketua DPD KNPI Maluku Utara periode pertama, angkat bicara menanggapi rilis lembaga survei Muda Bicara ID yang menempatkan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, sebagai salah satu gubernur berkinerja terbaik menurut responden muda. Malik meragukan kredibilitas survei tersebut dan menilai publik membutuhkan ukuran kinerja yang lebih jelas dan berbasis fakta lapangan.
“Publik Maluku Utara tidak begitu saja percaya pada rilis itu,” kata Malik. Menurutnya, sebuah survei yang valid harus memiliki tafsir terukur dengan eksplanatori dan fakta lapangan, bukan sekadar rilis yang demografinya tidak jelas dan berbau pemasaran politik. “Jika sekedar target kejar tayang popularitas itu biasa. Itu bagian dari marketing politik. Tapi jangan dikamuflase seolah-olah benar untuk ukuran kinerja. Sebab ini mendistorsi kepercayaan publik,” tegasnya.
Malik menuntut agar segmentasi anak muda yang menjadi dasar survei dijelaskan: siapa dan di mana respondennya, serta apakah mereka merepresentasikan kelompok anak muda yang inklusif dan berdaya pikir kritis. Ia mengusulkan agar ukuran keberhasilan kepala daerah merujuk pada Indikator Kinerja Utama (IKU) dan indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, terutama pada periode 3–6 bulan pertama kepemimpinan, sehingga capaian pembangunan dapat dinilai secara konkret.
Komentar