oleh

Heboh ! Rusmin Latara Mendadak Ngustadz Bikin Polemik Ditengah Umat

-HEADLINE-2220 Dilihat

Dengan mengutip QS. Almaidah 51 & 57), Salim Khalik yang membantah perspektif pemimpin Islam ala Rusmin Latara itu juga menjelaskan kriteria lain tentang pemimpin dalam perapektif Islam.
“(2). Siddiq, Tabligh, Fathonah dan Amanah.
(3). Laki-laki (Arrijaalu kawwamuna alannisa QS. Annisa : 34).
(4). Adil dan bijaksana.
(5). Memiliki ilmu dan pengalaman.
(6). Kesehatan fisik dan psikis/jiwa.
(7). Dll”ujar dia membantah tafsir Rusmin Latara.

Baca Juga  HEADLINE: Polemik Kepemilikan Gelora Kie Raha Memanas, Pakar Hukum & Mantan DPRD: Hentikan ! Itu Aset dan Ikon Ternate

Mantan anggota Deprov Malut ini mengingatkan Rusmin harus memahami Alquran secara utuh sehingga bisa menafsirkan ayat-ayar suci Alquran dengan benar, sistimatis dan terstruktur.

”harus di fahami bhw Alqur’an itu memiliki hubungan satu ayat dengan ayat yang lain dan satu surat dengan surat yang lain. Jadi dia tidak bisa hanya berdasarkan satu ayat saja, hal ini harus memiliki kapasitas yang mumpuni untuk mendalilkan sesuatu, nanti diancam dengan hadist nabi “Barang siapa yang menafsirkan Al-Quran menurut pikirannya sendiri secara sengaja maka tempatnya di neraka”.tandasnya.

Baca Juga  Catatan Redaksi : Kisruh GKR, Pisau Bermata Dua — Antara Tata Kelola dan Warisan Sepakbola Maluku Utara

Beberapa pihak meminta Majelis Permusywaratan Umat Islam Provinsi Maluku Utara mengambil langkah sistimatis agar issu ini tidak berkembang liar dan merusak tatanan sosial dan keamanan.

”MPUI Malut agar menyurat perihal Nasehat kepada yang bersangkutan(Rusmin Latara)”demikian saran Ajhar Dodego di grup WAG MPUI-Malut.

Aktivis PII Malut ini mengkhawatirkan jika dibiarkan vidio konten Rusmin Latara mendadak ngustadz berpotensi menyesatkan umat terutama generasi muda yang masih dangkal pemahaman islamnya.

Baca Juga  LIRA Malut Pertanyakan Issu Pengadaan Mobil Dinas Mewah Gubernur Sherly Bermerek Lexus dan Hamer Termasuk Lexus Wagub.Minta Pemprov Jelaskan.

”Saya ustadz ini kalau di biarkan akan membias .kepada generasi-generasi yang lemah pemahaman dan kalau bisa setelah di berikan pemahaman kepada laki laki MUI dan ormas Islam atau ahli”tulis Ajhar menyarankan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *