Ternate juga mendukung program pemerintah pusat terkait penanganan sampah organik, sementara isu sampah plastik menjadi fokus utama lain. Pemerintah kota merencanakan pengadaan mesin Refuse Derived Fuel (RDF) untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Meskipun Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Krisna masih ditutup sementara, pengadaan mesin RDF tetap menjadi prioritas setelah fasilitas tersebut dibuka kembali.
Inovasi pengolahan sampah plastik juga tengah digarap oleh Pemkot. Rencana pengolahan diarahkan untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti kursi, asbak, dan barang-barang lain yang dapat dipasarkan. “Pemerintah kota berencana menjalin kerjasama dengan industri untuk memastikan produk olahan sampah ini memiliki nilai ekonomi yang berkelanjutan,” kata Dadang.
Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman menambahkan bahwa pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Institut Teknologi PLN untuk menguraikan sampah menjadi bahan bakar pengganti batu bara. Inisiatif ini diharapkan mengurangi ketergantungan pada batu bara dan menghadirkan solusi energi yang lebih ramah lingkungan bagi wilayah Ternate.
Komentar