oleh

Didaulat Pemateri di PKKMB Mahasiswa Baru Unkhair, Rizal Marsaoly Paparkan Gagasan Visioner Mahasiswa Ideal

-Kota Ternate-568 Dilihat

Ternate, 10 Agustus 2025 — Dalam sesi Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Hukum Universitas Khairun (Unkhair) yang digelar pada Minggu (10/08/2025), Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Dr. Rizal Marsaoly, menyampaikan visi edukatif yang menekankan peran produktif perguruan tinggi dan karakter mahasiswa sebagai pilar pembangunan daerah.

Menurut Rizal, perkuliahan merupakan pabrik yang produktif dan menghasilkan lulusan kampus yang harus mampu menjadi pencipta lapangan kerja, bukan sekadar pencari kerja.

Baca Juga  FORNAS VIII NTB: Kontingen ISDMI dan FPMSI Malut Bertolak Ke Lombok.

Dalam paparannya, Rizal yang akrab disapa RM,  merumuskan empat aspek kunci yang harus dimiliki mahasiswa , diringkas dalam akronim 4K yakni konsep, kapasitas, kolaborasi, dan karakter.

Pernyataan ini sekaligus menegaskan orientasi praktis dan sosial-ekonomi terhadap fungsi pendidikan tinggi, sekaligus membuka ruang diskusi mengenai implikasi kebijakan pendidikan, kurikulum, dan peran perguruan tinggi dalam ekosistem pembangunan lokal.

Konsep: dari gagasan ke implementasi

Rizal menekankan pentingnya perencanaan sebagai tahap awal transisi gagasan menjadi kerja nyata. Untuk audiens profesional dan akademisi, penekanan ini relevan dengan literatur manajemen pendidikan yang menggarisbawahi perlunya roadmap strategis baik pada level institusi maupun program studi yang mengintegrasikan tujuan pembelajaran, outcome kelulusan, dan kebutuhan regional. Bagi perguruan tinggi daerah seperti Unkhair, hal ini menuntut penyesuaian konsep akademik dengan potensi ekonomi lokal serta pendekatan belajar berbasis proyek yang menuntut keterlibatan aktor non-akademik.

Baca Juga  Mini Soccer Walikota Cup 2025 Resmi Dibuka Walikota Ternate, M.Tauhid Soleman.

Kapasitas: kemampuan teknis dan kepemimpinan
Komponen kapasitas menurut Rizal mengarah pada pembentukan kompetensi komprehensif, meliputi kemampuan teknis, literasi digital, kemampuan analitis, dan kapabilitas kepemimpinan. Bagi akademisi, fokus ini menantang institusi untuk memperkuat kurikulum berbasis kompetensi, assessment autentik, dan mekanisme peningkatan kapasitas seperti magang, laboratorium kewirausahaan, serta program sertifikasi. Dari perspektif profesional, kapasitas lulusan menjadi parameter daya saing tenaga kerja lokal dan potensi inovasi berbasis kampus.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *