”Kalau membandingkan dengan Gubernur Sarundayang, H.Thaib Armaiyn dan H.Gani, mereka sangat well come dengan jurnalis, beda jauh dengan Gubernur Sherly yang sangat tertutup dengan jurnalis”nilai dia.
Kasus ini menuai kecaman luas kaum jurnalis.
Dikutip dari media Detik Tv, Insiden penghalangan kerja jurnalistik yang dialami sejumlah wartawan di Kabupaten Halmahera Selatan saat meliput kunjungan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, menuai kecaman keras dari Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Maluku Utara, Asri Fabanyo.
Dalam pernyataan resminya, Asri menyebut tindakan oknum TNI-Polri dan ajudan gubernur yang melarang wartawan meliput agenda resmi kepala daerah sebagai bentuk nyata arogansi kekuasaan dan ancaman serius terhadap kebebasan pers di tanah air.
“Apa yang terjadi di Halmahera Selatan bukan sekadar miskomunikasi. Itu adalah bentuk intimidasi terhadap kerja-kerja jurnalistik. Ini tidak bisa didiamkan,” tegas Asri.
Komentar