oleh

TAKDIR BUKU

-OPINI-282 Dilihat

– Memperingati Hari Buku dan Perpustakaan
Nasional 16 Mei 2025 –

Barangsiapa yang menghancurkan buku bagus, ia sedang membunuh rasio itu sendiri…” (John Milton)

—–

KOLEKSI BUKU saya tidak terlalu banyak, kalah jauh dibanding koleksi buku kakak saya Mohtar Alting yang jumlah mendekati ribuan.

Tapi beberapa waktu lalu, saya memutuskan menyaring dan hanya menyimpan 300 buku saja di perpustakaan pribadi saya. Beberapa karena memiliki nilai kenangan, yang lainnya karena masih sering saya baca . Selebihnya saya bagikan pada mahasiswa dan Ke 5 anak saya.

Baca Juga  Hasto Tersangka, Masihkah Publik Menunggu Video Dari Conie?

Padahal buku-buku itu memiliki rentang perjalanan panjang berliku, saya beli sejak jadi mahasiswa di Makassar. Dari Makassar diangkut ke Ternate dan akhirnya dikirim melalui belasan box via kapal ke Jakarta.

Saya memutuskan ini setelah membaca karya Paulo Coelho ” Like The Flowing River” telah terbit versi Indonesia (2006). Paulo Coelho mengisahkan, Ia mengambil langkah untuk menghibahkan ratusan buku-bukunya karena berbagai alasan, dan salah satunya adalah rasa sedihnya :

Baca Juga  SEDIKIT CATATAN UNTUK SHERLY-SARBIN

” Saya sedih kalau melihat betapa koleksi buku-buku yang dikumpulkan dengan susah payah seumur hidup sering kali dijual murah begitu saja secara borongan, setelah pemiliknya meninggal dunia, tanpa menunjuk-kan respek sedikit pun pada buku-buku tersebut.” Kata Coelho sang penulis Alkhemis ini.

Dan kebenaran ucapan Coelho ini saya saksikan sendiri di Blok M Jakarta-Selatan, tempat jual buku loakan saat saya bersama Putri saya secara tidak sengaja melintas di salah satu sudut Pasar Blok M.

Baca Juga  Catatan dari Jawa Timur : KPK sedang mainkan jurus apa? Ketika Geledah Rumah La Nyalla.

Selain itu, kata Coelho : “Untuk apa menyimpan buku-buku ini di rumah? Untuk membuktikan kepada teman-temanku, betapa berbudayanya saya? Untuk menjadi penghias dinding-dinding?”

—000—

Dulu saya suka berpikir bahwa saya membutuhkan buku-buku itu, sehingga rela mengeluarkan uang untuk biaya pengiriman dari Makassar-Ternate- Jakarta. Sebab siapa tahu saya butuh mencari suatu informasi di dalamnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *