oleh

Obor Perubahan Dari Program 100 Hari Kerja Terangi Malut, Mercuri dan Arsenik di Darah Rakyat Pun Terlihat

-HEADLINE-1387 Dilihat

Di ruang paripurna DPRD pada 6 Maret, Sherly mencabut pungutan komite sekolah, Rp34 miliar BOSDA sudah dianggarkan, Rp6,1 miliar telah cair.

“Tunggakan uang komite dari siswa kami putihkan, 2.330 ijzah yang tertahan di sekolah kami kembalikan kepada pemiliknya. Mulai Juli, sekolah swasta dan madrasah ikut menikmati BOSDA. Kami ingin menunjukkan kehadiran negara. Karena bagi kami, negara harus berdiri paling depan saat seorang anak nyaris putus sekolah karena tak sanggup bayar. Di situlah makna kehadiran kami,” tegas Sherly.

Kesungguhan pada pendidikan juga dibuktikan Sherly-Sarbin lewat refokusing dan realokasi APBD hingga Rp63,3 miliar untuk pembangunan dan rehab 64 sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB dan 54 sekolah dari APBN. Sekolah Rakyat yang menjadi pintu gerbang kesuksesan masyarakat kurang mampu akan dioperasikan pada tahun ajaran baru pada Juli 2025 dan menjadi 1 dari 100 daerah yang siap menjalankan program prioritas presiden dalam bidang pendidikan inklusif.

“Karena kami percaya, di balik seragam sederhana dan langkah kecil menuju sekolah hari ini, sedang tumbuh pemimpin besar Maluku Utara masa depan,” tegasnya.

Baca Juga  Catatan Redaksi : Kisruh GKR, Pisau Bermata Dua — Antara Tata Kelola dan Warisan Sepakbola Maluku Utara

Terbukanya kesempatan belajar ke perguruan tinggi juga semakin lebar lewat beasiswa Maluku Utara Bangkit yang berkerja sama dengan 27 kampus negeri dan swasta di Maluku Utara. Sherly-Sarbin juga bersinergi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kemenkeu untuk membuka gerbang 53 negara tujuan bagi putra-putri Malut, memasuki kampus top unggulan 100 di dunia untuk reguler dan top unggulan 200 di dunia untuk yang afirmasi, serta kampus yang berakreditasi A untuk dalam negeri.

“Kepekaan sosial dan respons cepat juga kami letakkan pada situasi dinamis. Respon cepat korban bencana puting beliung di Kelurahan Guraping, Oba Utara pada 17 Mei. Melaksanakan operasi pasar untuk pengendalian inflasi daerah di kabupaten/kota yang mengalami lonjakan harga. Mensubsidi 50 persen tiket mudik lebaran Idulfitri untuk semua penumpang yang melibatkan 21 armada kapal yang melayani 20 trayek laut di Maluku Utara. Serta pemberian uang saku masing-masing sebesar Rp1 juta untuk 1.076 jemaah haji dan mencarter pesawat menuju embarkasi, Makassar,” jelasnya.

Baca Juga  Heboh ! Rusmin Latara Mendadak Ngustadz Bikin Polemik Ditengah Umat

Sebagai daerah yang sedang bergeliat di bidang industri dan jasa, Pemrov memastikan stabilitas regulasi dan iklim investasi yang kondusif. MoU dengan Polda Malut dan Kodam XV/Pattimura untuk menjamin rasa aman rakyat dan investasi serta Kejati untuk pendampingan hukum. Pameran bursa kerja (job fair) sukses digelar. Setidaknya 12.252 pelamar dengan antusias memilih 3.244 lowongan dari 21 perusahaan. Serta membuka pintu untuk magang ke Jepang.

“Kami juga memacu konektivitas, usulan jalan dan jembatan senilai Rp8 triliun tengah difinalkan Kementerian PUPR. Di laut, program pengadaan alat tangkap, cold stroge, pabrik es, dan bibit rumput laut total senilai 50M kami launching di Kampung Nelayan Modern, Dufa-dufa, agar nelayan naik kelas, bukan hanya menangkap, tapi menjaga mutu dan nilai jual,” ujar Sherly.

Sementara itu, 700 rumah layak huni akan dibangun dan renovasi dapur sehat serta air bersih. Reformasi birokrasi Pemprov mulai dari dalam, taat azaz pada meritokrasi. Mengangkat 1.394 PPPK baru dan siap mengisi pos pelayanan, serta presensi palm vein memastikan ASN hadir dan melayani, bukan sekadar menggugurkan kewajiban.

Baca Juga  LATAMLA Apresiasi Sikap Presiden Prabowo Tindak Jenderal Pelindung Tambang Ilegal

“Semua langkah ini saya dedikasikan kepada rakyat Maluku Utara dan kepada mimpi besar almarhum Benny Laos yang selalu membayangkan negeri Moloku Kie Raha berdiri tegak, bermartabat, dan berdaulat atas pelayanannya sendiri. Seratus hari memang singkat, tapi cukup untuk menyalakan obor perubahan. Tugas kami berikutnya adalah menjaga api ini tetap menyala, memperluas infrastruktur, menumbuhkan ekonomi baru, dan membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda Maluku Utara,” tegasnya lagi.

“Saya tidak mengklaim sudah sempurna, tapi saya berjanji tidak akan berhenti belajar, mendengar, dan bekerja, menjadikan Asta Cita Presiden Prabowo kompas pembangunan daerah agar tiap keputusan meneguhkan harapan, memperkuat ketahanan pangan, mencerdaskan SDM, dan menghadirkan keadilan nyata meningkatkan kualitas hidup rakyat,” tandasnya Seperti dilansir dari Nuansa Malut(***)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *